Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Saat Pengalaman dan Kebaikan Bertemu di Tanjakan Licin

Diperbarui: 18 Oktober 2022   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jalan yang masih berbatu / dok. pribadi

Kejadian ini adalah pengalaman beberapa hari yang lalu, saat mengunjungi Desa Apuai yang harus ditempuh selama lebih kurang selama satu jam dari ibukota Kecamatan Aranio.  

Sebenarnya desa itu bisa lebih cepat dijangkau lewat transportasi air lewat waduk Riam Kanan, akan tetapi tampaknya ide perjalanan lewat darat saat itu terasa lebih menarik.  

Menggunakan sepeda motor jalanan pun diarungi dengan cukup perlahan, karena untuk bisa ngebut di jalan rusak begitu adalah sangat konyol karena tak punya pengalaman, lebih-lebih gan yang digunakan bukan untuk di jalan berbatu dan cukup rusak itu. 

Jalan menuju desa tersebut, bisa dikatakan sebagian besar masih berupa pengerasan tanah, berbatu dan sangat licin di beberapa titik karena kebetulan saat itu hujan tak berkesudahan turun sedari pagi.  Desa yang termasuk dalam kawasan hutan lindung itu memang sudah lama memiliki akses yang terbatas menuju tempat lainnya, lebih-lebih beberapa kilometer dari jalan utama yang berbatu harus melewati kebun karet yang jalannya berlumpur, sebelum nantinya harus menyeberang lagi dengan rakit sebelum sampai ke desa.

Perjalanan berangkat dilewati dengan cukup lancar, walaupun harus berhati-hati memutuskan mengambil jalur jalan yang berbatu dan licin tersebut, sampai akhirnya melewati turunan yang cukup licin beberapa ratus meter sebelum sampai pelabuhan penyeberangan. Untunglah pelan-pelan turunan itu berhasil dilewati, walau dalam hati kecil sekilas terpikir bagaimana nanti saat kembali, karena kebalikannya, pasti akan melewati tanjakan yang licin.

rakit penyeberangan ke Apuai / dok. pribadi

Setelah menyeberang dan sampai ke Desa Apuai untuk mengikuti puncak acara bakti sosial yang diselenggarakan oleh KSR-PMI  ULM dan YBM PLN setempat, kemudian mengikuti rangkaian acara  sampai selesai.  Seusai acara pamit sama Kepal Desa untuk kembali ke titik awal penyeberangan dimana motor terparkir.

Perasaan was-was menghantui karena bakal menemui tanjakan di tengah kebun karet yang sudah pasti bakal bertambah licin karena sebelumnya juga dilewati mobil serta hujan masih saja turun tanpa henti.

Kekhawatiran yang ada dalam pikiran ternyata menjadi kenyataan.  Saat motor berada di tengah tanjakan, ban tertahan tepat di bagian yang sangat licin, maju tak bisa, untuk mundur pun sudah dalam posisi sulit.  Stuck!

maju tak bisa, mundur tak kuasa / dok. pribadi

Kala dalam keadaan kalut dan bingung, lamat-lamat terdengar suara sepeda motor dari arah kampung yang barusan dilewati.  Ternyata ada dua orang anak muda lewat, satu dengan motor bebek satunya lagi menggunakan motor metik.  Mereka pun melewati tanjakan dengan mudah, seakan-akan itu cuma jalan datar dan kering saja.

Setelah mereka berdua melewati puncak tanjakan, tak disangka-sangka dua anak muda itu memarkirkan motornya dan datang menghampiri, membantu sepeda motor yang macet di tanjakan sampai melewati bagian yang licin dan selamat sampai di puncak tanjakan yang datar dan tak becek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline