.. salah satu fase yang terberat dalam hidup saya adalah saat menjelang akhir studi, saya pikir saya tak sendirian. Ancaman drop out di batas akhir studi, tekanan dari pihak kantor yang selalu mempertanyakan kapan pendidikan usai, persyaratan jurnal dan lainnya yang belum terpenuhi, beasiswa yang sudah habis masanya, ditambah tentu saja pertanyaan kapan dari teman dan keluarga.
Terkadang pertanyaan-pertanyaan orang terdekat maksudnya adalah bagus, yaitu memotivasi. Akan tetapi di saat dikejar tenggat waktu, pertanyaan apapun rasanya seperti menghakimi dan membuat psikis tertekan tanpa sebab yang begitu jelas.
Sebenarnya, hal tersebut jelas tak bakal terjadi jika perencanaan studi sudah disusun dengan baik di awal perkuliahan, dan tentu saja harus menyiapkan plan A- sampai Z. Yang terpenting adalah proposal penelitian yang jelas serta dukungan yang kuat dari dosen pembimbing.
Hal yang saya pikir membuat saya kuat sampai akhir, adalah dukungan dari dosen tersebut. Mereka yang kebetulan sangat kompeten dan memberikan trust pada bimbingannya secara tak langsung menguatkan sekaligus memberi back up moral yang sangat diperlukan di masa-masa kritis.
Tentu saja juga dukungan dari keluarga, yang seringkali justru berupa keheningan mereka yang tak sering bertanya-tanya ada apa yang terjadi dengan masa kuliah yang tak sesuai rencana. Percayalah, kadang memotivasi seseorang seringkali cukup dengan mendiamkan dia beberapa saat, tak usah ditanya, biarkan saja sampai nanti normal lagi. Seperti kata Axl di lagu November Rain : "everybody need sometimes all alone.."
Hal lain yang mendukung coping di saat stress di akhir masa studi adalah merenungi diri sendiri, instrospeksi hal yang perlu diperbaiki, berdiam diri sejenak. Menenangkan pikiran untuk kembali bangkit dan tentu saja memperkuat kembali kerangka pikir penelitian dan menyambungkannya dengan masukan-masukan dari dosen pembimbing.
Bagian terakhir adalah tentu saja, sempatkan diri menghirup udara segar, mencari ketenangan di alam, berjalan-jalan sejenak. Ngobrol dengan kawan, melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menenangkan. Tentu saja jangan sampai kebablasan, jikalau otak kembali segar, kembali lagi menuntaskan tugas akhir. Karena tugas tidak bakal kemana-mana dan tak bakal kelar jika tidak dimulai untuk dikerjakan.
Kemudian, sekali lagi adalah penting untuk mengingatkan diri sendiri, bahwa stress seberapa berat pun akan berakhir, masa kuliah pun akan berakhir, tinggal pilihan di diri sendiri, apakah ingin terus stress dan kuliah akan berakhir dengan mengenaskan atau menyenangkan.
Paling akhir adalah, jangan lupa meminta doa dari orang tua, biar pikiran bisa jernih dan masa akhir studi bisa terlewati dengan baik. Percayalah, it's work.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H