Harga tiket Candi Borobudur belakangan ini menjadi ramai di bicarakan di media massa baik cetak maupun online. Ada pula yang pro terhadap rencana ini dan ada juga yang kontra dengan rencana ini,. pemerintah berencana menaikan harga tiket candi Borobudur seharga Rp.750.000 bagi turis domestik dan Rp1,4 juta bagi turis mancanegara.
Banyak orang diluar sana yang salah paham terhadap kenaikan tiket ini, tiket yang seharga Rp.750.000 per orang bukanlah tiket masuk, melaikan tiket untuk naik ke atas Candi Borobudur dan tiket naik ini dibatasi sebanyak 1.200 orang per hari. tiket masuk ke candi Borobudur masih sama dengan harga sebelumnya yaitu Rp50.000 bagi turis domestik dan Rp.350.000 bagi turis mancanegara.
Candi Borobudur pertama kali ditemukan oleh mantan Gubernur Jendral Hindia Belanda yang bernama Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. Sejak saat itu berbagai pemugaran pun dilakukan, pemugaran yang pertama dilakukan pada tahun 1907-1911, dan pemugaran yang kedua dilakukan pada tahun 1973-1983 untuk menjaga keberadaan Candi ini agar tetap exist.
Candi Borobudur masuk ke dalam situs warisan dunia pada tahun 1991 karena memiliki arsitekstur yang unik dan juga luar biasa serta memiliki nilai keagamaan dan pendidikan yang tinggi. Candi Tempat ini merupakan peninggalan Dinasti Syailendra yang di bangun sekitar abad ke 8 sampai ke 9 masehi. Dan di akui oleh Guinness World Record sebagai monumen Buddha terbesar di dunia setelah Candi Bagan di Myanmar.
Candi Borobudur ini masuk ke dalam 7 keajaiban dunia, dan memang sepantasnya perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Melalui rencana kenaikan harga ini pemerintah mempunyai alasannya tersendiri yaitu agar bangunan candi dapat terlindungi sehingga generasi yang akan datang dapat menikmatinya juga, membangun sinergi antara wisata dan kawasan konservasi, dan mendorong umkm lokal agar dapat berkembang.
Ini merupakan suatu rencana yang cukup bagus, karena orang-orang yang bertujuan untuk mempelajari dan ingin mengetahui sejarah dari Candi Borobudur ini tidak akan segan untuk mengeluarkan uang Rp.750.000. dan lagi pula tiket naik untuk para pelajar masih tetap Rp.5000 harga ini masih terjangkau karena memang tujuan mereka ke sana melakukan study tour. Jika hanya untuk berfoto-foto ria, dibawah saja sudah cukup.
Jika kita melihat perbandingan harga dengan tempat-tempat 7 keajaiban dunia lainnya, kenaikan tiket Candi Borobudur masih merupakan hal yang wajar. Machu Picchu $62 ( Rp.896.399 ) untuk turis mancanegara dan $27 ( Rp.390.367 ) untuk turis domestik. Colosseum untuk orang dewasa sebesar 16 ( Rp 247.342 ) dan untuk anak-anak 6 ( Rp.92.753 ). Kota Kuno Petra untuk berkeliling 1 hari sebesar 50 JOD ( Rp.1.000.000 ) dengan kurs dollar saat ini Rp.14.491 .
Jika dilihat dari perbandingan diatas kenaikan harga Candi Borobudur cukup wajar, jika di dukung dengan perbaikan fasilitas yang layak dan benar-benar di gunakan untuk kepentingan kawasan Candi Borobudur. Pemerintah juga perlu menggandeng para UMKM serta guide lokal yang ada di sekitar kawasan tersebut agar berkembang dengan baik serta bisa menaikkan pendapatan ekonomi di sekitar kawasan tersebut.
Dan faktor lainnya pemerintah juga harus mempertimbangkan umat Buddha. yang sebagaimana kita ketahui, Candi Borobudur di gunakan sebagai tempat beribadah juga untuk umat Buddha. Jangan sampai rencana kenaikan tiket ini dapat berimbas juga ke mereka, dan jika perlu mereka di bolehkan masuk tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun tapi dengan tujuan beribadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H