Lihat ke Halaman Asli

Jokowi, Satrio Piningit Titisan Bung Karno

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SELAMAT KEPADA IBU MEGAWATI YANG TELAH MEMBERI MANDAT KEPADA BAPAK JOKO WIDODO UNTUK MENJADI CAPRES RI 2014.

Bismilahiromanirrohim.Subhanallah,Alhamdulillah, Allahu Akbar.Saya harus mengawali tulisan ini dengan memuji kebesaran Allah.Karena segala puji hanya milik Allah semata.

Memang sebuah kebetulan,kalau tanggal kelahiran Bapak Joko Widodo sama dengan tanggal wafatnya Bung Karno.Tetapi bukan kebetulan kalau Bapak Jokowi memiliki jiwa dan semangat perjuangan seperti Bung Karno.Semua ini adalah proses perjalanan panjang seorang Jokowi. Ayah dan ibu Jokowi adalah orang yang hidup di jaman Bung Karno,yang pasti beliau sangat mengagumi,mencintai dan mengidolakan Bung Karno.Jadi,ketika masa kehamilan,ibunda beliau selalu tirakat ( prihatin),memberi asupan gizi dari hasil yang halal,dan lantunan doa yang tak putus-putusnya, dan rasa cinta serta kekeguman yang luar biasa kepada Bung Karno,sehingga jadilah sosok Jokowi seperti yang sekarang mengguncang dunia.Allahu Akbar.

Ada sisi perbedaan diantara beliau berdua.Bung Karno berkobar-kobar,Pak Jokowi slow(kalem).Tetapi beliau berdua memiliki isi yang sama; rela memberikan segalanya untuk bangsa dan negara.Walau pak Jokowi tak pernah mengungkapkan seperti yang diungkapkan oleh Bung Karno, "Saya sangat menyayangi keluarga saya.Tapi saya lebih mencintai bangsa dan negara saya."(maaf Bu Mega kalau saya keliru).Ibu Iriana juga saya yakin mendukung kiprah pak Jokowi,seperti Ibu Fatmawati mendukung Bung Karno.Dengan segenap cinta, Bu Fat merelakan Bung Karno untuk Indonesia.Banyak kisah keteladanan Bu Fat,yang tidak mungkin saya tulis karena terlalu banyak.

Baru berita pencapresan saja sudah banyak hal berubah.Seperti posisirupiah dan IHSG.Menurut pendapat saya,ada beberapa reaksi yang muncul dari beberapa tipe kelompok orang.

Reaksi-reaksi tersebut,antara lain :

1. Menyambut antusias, gembira. Ini dilakukan oleh rakyat Indonesia yang sudah letih menunggu perubahan keadaan menjadi makin baik,adil,makmur sentosa,memiliki pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya lahir batin.

2. Khawatir,cemas,kesal. Ini bagi kelompok yang merasa tersaingi.

3. Biasa saja. Ini kelompok yang merasa ekonominya sudah mapan,merasa tidak membutuhkan sosok pemimpin idola.Kelompok seperti ini adalah kelompok apatis.Tidak peduli terhadap perjalanan bangsa dan negara.

Semoga Pak Jokowi dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia,bisa mengemban,melanjutkan,mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa,terutama mewujudkan TRI SAKTI-nya Bung Karno.Kalau tidak salahIndonesia harus:

1. Berkedaulatan dalam pemerintahan.

2. Berkepribadian dalam budaya.

3. Berswasembada dalam ekonomi.

Jangan anda katakan,bahwa masa Bung Karno juga susah.Memang iya,tapi penyebabnya berbeda.Jaman Bung Karno susah,karena baru merdeka,masih peralihan.SDM belum mencukupi.Selain itu,waktu itu susah karena Bung Karno tidak mau berhutang.Bung Karno mengajak rakyat berjuang bersakit dulu membangun untuk kemakmuran masa depan anak cucu.Bung Karno mau SDA Indonesia yang Alhamdulillah luar biasa GEMAH RIPAH LOH JINAWI,diolah sendiri oleh SDM putra-putra Indonesia,sehingga hasilny mutlak milik kita.Namun belum terwujud,sejarah telah berubah.

Hal inilah yang selalu saya tanamkan dalam jiwa anak dan murid saya.Agar anak dan murid saya mengenal,mencintai Bung Karno.Sehingga bila kelak mereka harus menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa akan mengidolakan sosok Bung Karno,memegang teguh prinsip untuk menjadikan Indonesia dihormati,dikagumi dan disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini.Sehingga semua rakyat akan bangga menyebut "AKU INDONESIA".

Itu akan terwujud jika TRI SAKTI DIHIDUPKAN.

Pada masa kampanye ini,banyak calon yang numpang nama besar Bung Karno,dengan menampilkan dirinya berlatar belakang gambar Bung Karno.Boleh- boleh saja.Tetapi akan lebih baik,kalau cinta kepada Bung Karno,selayaknya memperlihatkan sikap hidup yang merupakan manifestasi dari jiwa/semangat Bung Karno.

Kami tidak akan meminta Pak Jokowi untuk menjadi Bung Karno.Karena memang ALLAH SWT menciptakan hanya satu Bung Karno.Namun setidaknya munculnya Pak Jokowi mampu menyibak kabut remang,seperti munculnya Putra Sang Fajar.

Munculnya SATRIO PININGIT,akankah dimulainya peperangan? Atau peperangan berakhir sebelum dimulai?

Dalam peperangan akan banyak kecurangan.Namun apapun yang terjadi,seorang satria akan tetap tegak berdiri menjadi ksatria sejati.Ksatria sejati adalah,jika berperang:

- PERANG TANPO TANDING (Berperang tanpa jiwa permusuhan)

- MENANG TANPO NGASORAKE (Bila menang tidak menepuk dada/sombong)

- KALAH TANPO WIRANG  (Bila kalah tetap terhormat/tanpa aib karena berperang dengan kejujuran)

INDONESIA,SELAMAT MENYAMBUT CALON PEMIMPIN BARU YANG AKAN MEWUJUDKAN INDONESIA HEBAT!!!

Salam perjuangan dari kami anak negeri.

MERDEKA!!! M E R D E K A!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline