Lihat ke Halaman Asli

Rudi I

Sedang belajar sastra Inggris 🇬🇧

Kesusastraan Inggris Selama Periode Ratu Elizabeth I

Diperbarui: 9 Agustus 2021   05:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuplikan Film "Mary Queen of Scots (2018)", Sumber Gambar: rogersmovienation.com

Sastra periode Elizabeth atau biasanya disebut Elizabethan adalah kumpulan karya yang ditulis pada masa pemerintahan Elizabeth I dari Inggris (1558--1603). Periode ini adalah periode yang paling indah dalam sejarah sastra Inggris, di mana penulis seperti Sir Philip Sidney, Edmund Spenser, Roger Ascham, Richard Hooker , Christopher Marlowe, dan William Shakespeare berkembang. Julukan Elizabethan hanyalah referensi kronologis dan tidak menggambarkan karakteristik khusus dari karya-karya mereka.

Periode Elizabeth melihat berkembangnya puisi seperti soneta, bait Spenserian, syair kosong yang dramatis, masa keemasan drama Shakespeare, dan mengilhami berbagai macam prosa yang indah dari kronik sejarah, versi Kitab Suci, pamflet hingga kritik sastra terhadap novel-novel Inggris pertama. Dari sekitar awal abad ke-17,  era kegelapan tiba-tiba menjadi nyata dalam sebagian besar bentuk ekspresi sastra, terutama dalam drama, dan perubahan itu kurang lebih bertepatan dengan kematian Elizabeth. Kemudian Sastra Inggris dari tahun 1603-1625 dengan tepat disebut Jacobean yang diambil dari nama raja baru, James I. Namun, sejauh tema dan pola abad ke-16 dibawa ke abad ke-17, tulisan dari bagian awal pemerintahannya, setidaknya, kadang-kadang disebut oleh amalgam "Jacobethan."

Fakta-fakta seputar sastra Elizabethan
Kebangkitan minat dalam sastra Yunani. Kebangkitan semangat dalam studi sastra Yunani membawa cahaya yang menyilaukan ke banyak tempat gelap "Dark Ages" yang menarik. Pengaruh klasik baru sangat bermanfaat. Para penulis melunakkan & memoles kekasaran Sastra Inggris sebelumnya.
Romantisme. Pencarian romantis adalah untuk yang jauh dan indah. Semua keinginan masyarakat dipenuhi dengan berlimpah selama periode Elizabeth.
Semangat Kemerdekaan. Terlepas dari pinjaman dari luar negeri, penulis periode ini menunjukkan semangat kemandirian & kreativitas.
Perkembangan pesat drama. Selama Era Elizabethan, drama membuat lompatan cepat & indah menuju kedewasaan. Drama mencapai kesempurnaan yang luar biasa di tangan Shakespeare & Ben Jonson, meskipun di bagian akhir periode, khususnya di Zaman Jacobean, terjadi penurunan standar drama.

Para penulis beserta karyanya pada periode Elizabethan
Edmund Spenser: The Faerie Queene, The Shepherd's Calendar, Amoretti, Epithalamion, Prothalamion, Mother Hubbard's Tale, The Ruis of Time, The Tears of the Muses, dan Astrophel.
Philip Sidney: An Apologies for the poetry, Arcadia, Astrophel and Stella, dan The Lady of May.
Ben Jonson: Everyman in His Humour, Every Man out of His Humour, Volpone or the Fox, Cynthia's Revels, The Alchemist, Bartholomew Fayre, Epicene of the Silent Women, Sejanus His Conspiracy, The Poetaster, The Devil as an Ass, dan The Masque of Beauty.
Daniel: Delia dan Civil Wars Between the Two Houses of Lancaster and York
Michael Drayton: The Battle of Agincourt, England's Heroic Epistles, The Barons Wars, dan Polyolbion.
William Warner: Albion's England,
Thomas Sackville: The Myrroure for Magistrates dan Gorboduc.
George Gascoigne: Steel Glass, Supposes, dan Jocasta.
William Shakespeare: The Two Gentlemen of Verona, The Merry Wives of Windsor, Measure for Measure, The Comedy of Errors, Lave's Labour Lost, The Taming of the Shrew, All's Well that Ends Well, A Midsummer Night's Dream, The Merchant of Venice, Much Ado About Nothing, As You Like It, Romeo and Juliet, Macbeth, Hamlet, King Lear, Othello, Antony and Cleopatra, Julius Caesar Timon of Athens, Coriolanus, King John, King Richard the Second, King Henry the Fourth, Cymbeline, Pericles, The Winter's Tale, The Tempest, dan Venus and Adonis.
Christopher Marlowe: Tamburlaine the Great, Edward II, Doctor Faustus, The Jew of Malta, dan The Tragedy of Dido.
George Peele: The Arraignment of Paris dan The Famous Chronicle of King Edward I.
Robert Greene: Frier Bacon and Frier Bungey, Orlando Furioso, dan Pandosto.
George Puttenham: Arte of English Poesie.
Thomas Nash: The Unfortunate Traveller.
Thomas Lodge: The Wounds of Civil War dan Rosalynde.
Thomas Kyd: The Spanish Tragedy.
John Lyly: Euphues The Anatomy of Wit, Euphues and His England, dan Endymion.
Francis Bacon: Essays, The Advancement of Learning, The New Atlantis, dan Novum Organum.
John Fletcher: Philaster dan The Maid's Tragedy.
John Ford: The Broken Heart, The Pit She is Whore, The Lover's Melancholy, dan Love's Sacrifice.
Philip Massinger: A New Way to Pay Old Debts, The City Madam, dan The Duke Milena.
Thomas Heywood: A Woman Killed With Kindness, The English Traveller, dan The Captives.
Francis Beaumont: A King and No King dan The Night of the Burning Pestle.
Roger Ascham: The Schoolmaster.
Robert Burton: The Anatomy of Melancholy.
Sir Thomas Browne: Religio Medici, Vulgar Errors, Hydrotaphia or Urne Burriale, dan Christian Morals.
Thomas Hobbes: Leviathan.
Jeremy Taylor: The Liberty of Prophesying, Holy Living, dan Holy Dying.
Thomas Fuller: The Church History of Britain, The Worthies of England, dan Good Thoughts and Bad Times.
Sir Thomas Moore: Utopia.
Sir Walter Raleigh: History of the World.
Raphael Holinshed: Chronicles of ENGLAND.
Richard Hooker: Ecclesiastical Polity
William Webbe: The discourse of English Poetry. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline