Sastra abad pertengahan didefinisikan secara luas sebagai setiap karya yang ditulis dalam bahasa Latin atau bahasa daerah antara tahun 476-1500 M, seperti filsafat, risalah agama, teks hukum, karya imajinasi, drama, roman, puisi, prosa epik, dan sejarah.Â
Sastra abad pertengahan mengandung unsur mitos, fabel, dan legenda dari karangan sang penulis. Karya sastra awalnya disusun dalam bahasa Latin, tetapi penyair mulai menulis dalam bahasa daerah (bahasa umum masyarakat) pada awal abad ke-7.Â
Sastra vernakular selanjutnya dipopulerkan di Inggris di Kerajaan Wessex oleh Alfred the Great (memerintah 871-899 M) dalam upaya untuk mendorong melek huruf secara luas, dan negara-negara lain kemudian mengikutinya.
Kemudian, penaklukan Norman pada tahun 1066 M menetapkan bahasa Prancis sebagai bahasa sastra dan mengubah bahasa Inggris dari Inggris Kuno (digunakan sekitar 500-1100 M) menjadi bahasa Inggris Pertengahan (sekitar 1100-1500 M).Â
Cerita-cerita yang ditulis selama kedua era ini pada awalnya adalah cerita rakyat abad pertengahan. Ada pula cerita-cerita yang disampaikan secara lisan karena sebagian besar penduduk buta huruf sehingga buku-buku terus dibacakan dengan lantang kepada penonton.Â
Oleh karena itu, aspek aural sastra memengaruhi cara komposisinya. Penulis menulis untuk kinerja pekerjaan mereka, bukan sebagai bacaan pribadi.
Tingkat kepedulian huruf meningkat selama abad ke-15 dan dengan perkembangan mesin cetak membuat lebih banyak buku tersedia. Aktivitas membaca mulai menjadi kesenangan pribadi dan masyarakat juga berlatih menulis. Le Morte D'Arthur karya Thomas Malory adalah novel paling awal di barat.Â
Karya tersebut ditulis untuk pembaca pribadi dengan lapisan makna dan simbolisme pribadi.
Sastra vernakular abad pertengahan berkembang secara alami dari cerita rakyat yang merupakan cerita yang dibacakan seperti berdongeng.Â
Pendongeng akan mengumpulkan penonton dan menceritakan kisahnya. Biasanya anggota penonton tersebut kemudian akan menceritakan kembali cerita tersebut kepada orang lain dengan bahasa sendirinya. Oleh karena itu kenapa ada begitu banyak versi dari cerita sejarah.
astra abad pertengahan yang ditulis awal sebagian besar adalah legenda atau cerita rakyat yang diletakkan di atas halaman daripada dibacakan tetapi pendongeng masih perlu mengumpulkan dan menahan penonton dan menulis dalam bahasa daerah untuk dipahami dan dalam meteran puitis untuk diingat.Â