Lihat ke Halaman Asli

Pro Kontra Kembalinya Pembelajaran Tatap Muka

Diperbarui: 23 November 2020   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurang lebih sudah delapan bulan sekolah ditutup dikarenakan pandemi Covid-19. Akibatnya, seluruh siswa dari jenjang SD hingga SMA diharuskan untuk belajar dengan media daring. Siswa dan orang tua siswa seringkali bertanya-tanya, kapan sekolah akan dibuka lagi? Apakah benar Januari 2021 sekolah akan dibuka dan siswa dapat belajar dengan normal di sekolah?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, mengeluarkan kebijakan mengenai sekolah tatap muka di masa pandemi. Kini, Nadiem memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Januari 2021.

"Pemerintah pada hari ini melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, kanwil atau kantor Kemenag untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya," kata Nadiem Makarim dalam siaran YouTube Kemendikbud RI, Jumat (20/11/2020).

Nadiem menyatakan pemberian izin ini bisa serentak maupun bertahap. Tergantung kepada kesiapan masing-masing daerah sesuai dengan diskresi kepala daerahnya. Sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka harus memenuhi semua syarat untuk melakukan tatap muka dan melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Namun, wacana pembukaan sekolah pada semester genap Januari 2021, menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat.

Beberapa orang setuju dengan dibukanya sekolah tatap muka pada Januari 2021. Para siswa mengeluh dan merasa jenuh dengan sistem pembelajaran jarak jauh ini. Sekolah daring lebih melelahkan bagi siswa dibandingkan dengan sekolah tatap muka.

Tugas yang diberikan pun lebih banyak dibandingkan saat sekolah tatap muka. Hal itu tentu saja menyebabkan banyak siswa menjadi stress dan tertekan. Jaringan internet juga terkadang menjadi kendala dalam melakukan pembelajaran daring yang menyebabkan materi pembelajaran dari guru kepada siswa tidak sepenuhnya tersampaikan.

Tidak hanya itu, pembelajaran jarak jauh juga menambah kekhawatiran orang tua dan guru akan kemampuan siswa dalam menangkap materi yang diberikan guru, karena nyatanya saat melakukan pembelajaran di sekolah saja para siswa belum tentu mengerti akan materi yang disampaikan.

Disamping itu, banyak juga masyarakat yang kurang setuju dengan kembali dibukanya sekolah pada saat pandemi masih belum tuntas. Sebagian besar dari mereka merasa khawatir akan keselamatan mereka jika harus kembali beraktivitas di sekolah.

Jika sekolah kembali dibuka, akan terjadi interaksi secara langsung serta kemungkinan akan menimbulkan perkumpulan. Tentu saja hal ini akan berisiko dalam penyebaran virus Covid-19. Potensi penyebaran virus Covid-19 dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak yang bisa berakibat fatal.

Dengan dibukanya kembali sekolah tatap muka, ada beberapa hal yang harus bisa diperhatikan oleh orang tua, guru dan siswa. Mulai dari selalu menjaga jarak, meningkatkan protokol kesehatan dan selalu menjaga imunitas tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline