Lihat ke Halaman Asli

Sulasgiyono Se

wiraswasta

Pastikan Tikus Tidak Ada di Rumah Kita

Diperbarui: 11 Desember 2022   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Tikus menurut sebagian besar orang mereupakan binatang yang menjijikan dan kotor atau pembawa penyakit, walau ada sebagian kecil orang menganggap tidak demikian.

Faktanya tikus merupakan hewan pengganggu atau hama yang sangat meresahkan, disamping juga membawa penyakit yang berbahaya seperti PES dan penyakit kencing tikus.

Sering rumah jadi morat marit, bau dan kotor karena ulah tikus ini. Dapur adalah tempat favorit bagi tikus, karena biasanya dapur terdapat banyak makanan maupun bahan makanan persediaan sehari hari.

Buah, sayuran dan bahan bahan lain seringkali kita dapati sudah di jarah dan sebagian sudah terdapat bekas bekas gigitan tikus atau bahkan tahu tahu sudah hilang dari tempat penyimpanan.

Hasil dari penelitian dan informasi kesehatan, tikus merupakan sumber penyakit yang sukup besar, sehingga sedapat mungkin kita tidak bersinggungan langsung dengan binatang ini. Karena pada tikus ini juga terdapat satu bakteri penyebab penyakit kencing tikus yaitu bakteri Leptospira. Bakteri ini merupakan penyebab utama penyakit kencing tikus atau Leptospirosis.

Gejala penyakit Leptospirosis biasanya ditandai dengan:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Kondisi badan lemah
  • MAta merah
  • Muncul bintik bintik warna merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan
  • Terasa nyeri pada otot betis
  • Diare

Jika anda mengalami gejala gejala seperti diatas,  maka segera datangi fasilitas kesehatan terdekat dan mintalah penanganan dari dokter. Dan hindari kemungkinan bersinggungan dengan bakteri ini. Pastikan ketika kita bersih bersih rumah gunakan sarung tangan yang aman dan segera cuci tangan dengan sabun sampai bersih. Waspadai daerah daerah yang rawan banjir karena potensi penyebaran bakteri ini cukup besar ketika banjir.

Bakteri Leptospira ini selain tikus juga bisa terdapat pada anjing, babi, kuda dan sapi. Dan penyebaran bakteri ini bisa melaui urine binatang yang sudah terkontaminasi baktri leptospira

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline