Lihat ke Halaman Asli

Antara Hatta dan Three In One

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13968608791574044454

Three in one. Apa yang ada dibenak kita kala kata ini disebut? Mungkin yang biasa berkendara di ibu kota, kalimat ini akan mengarahkan ingatan pada salah satu kebijakan dalam berlalu lintas di Jakarta. Seperti kita tahu, kalimat Three in one identik dengan tak bolehnya kendaraan roda empat melintas di sebagian jalan protokol tertentu di ibu kota jika penumpangnya kurang dari tiga. Jika memaksakan, surat tilang akan hinggap dipangkuan sang pengemudi.

Bagi mereka yang biasa dengan urusan belanja, kalimat Three in one akan identik dengan berbagai macam promo produk-produk tertentu. Tujuannya jelas, untuk menjaring para sophaholic membeli produk bersangkutan.

Namun tahukah Anda bahwa kalimat Three in one sekarang juga lekat dengan sosok HR? Ga percaya, lanjutkan baca posting ini untuk tahu jawabannya.

Pembuktian pertama, coba Anda masukkan kata kunci ”Three in one Hatta Rajasa” pada mesin pencari google. Lihat hasilnya. Berita Hatta Rajasa Menteri Three in one akan nongol paling atas dan memenuhi laman pertama. Kenapa?

Jika kita baca, berita itu berisikan tentang informasi yang memberitakan bahwa HR kerap merangkap jabatan menteri, bahkan hingga tiga sekaligus. Selain menjadi menteri kordinator perekonomian, HR juga merangkap menjadi Menteri ESDM dan Menteri BUMN. Kok bisa? Marukkah?

HR merangkap sebagai Menteri Ekonomi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ketika itum karena menggantikan Posisi Darwin Zahedy yang sedang berada diluar negeri. Karena Menteri ESDM sedang menghadiri acara APEC. Selama menjadi Menteri sementara ESDM, Hatta membuktikan dedikasinya sebagai orang yang diberikan amanah untuk menjalankan tugas tersebut dengan sebaik - baiknya. Seperti ikut menghadiri rapat kerja antara jajaran kementerian ESDM dengan komisi VII DPR RI membahas tentang postur APBN 2012.

Tidak hanya membantu menteri ESDM saja, tetapi sebelumnya Hatta juga ikut membantu Menteri Badan Umum Milik Negera (BUMN) Mustafa Abubakar. Dikarenakan sakit. Mustafa dirawat di RS Medistra, Tebet, Jakarta Selatan. Karena penyakitnya yang serius maka Mustafa di pindahkan ke salah satu RS di Singapura. Karena kekosongan kepemimpinan di BUMN maka diharuskan ada Menteri sementara yang menggantikan posisi tersebut. Karena BUMN dan ESDM berada di bawah koordinasi Menteri Perekonomian, maka Hatta secara otomatis HR mengambil alih tugas sementara dari Menteri tersebut.

Pembuktian kedua. Kalimat Three in one sebelum ini juga lekat dengan HR. Coba kita telusuri kebelakang semasa HR berkecimpung pertama kali dengan posisi menteri. HR menduduki jabatan pada tiga periode masa pemerintahan. Satu periode pada masa pemerintahan Presiden Megawati dan dua periode pada masa pemerintahan Presiden SBY. Pada pemerintahan Presiden Megawati Ia menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi. Sementara pada pemerintahan Presiden SBY, Ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan, dilanjutkan sebagai Menteri Sekertaris Negara. Dan terakhir, pada periode kedua pemerintahan Presiden SBY, HR dipercaya menduduki jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sri Mulyani”.

Jadi, keidentikan kalimat Three in one berikutnya adalah bahwa HR pernah menjabat sebagai menteri di tiga periode masa pemerintahan. Betul kan?

Melihat fakta ini, kita bisa menarik kesimpulan, betapa kompetensi HR dalam tata kelola pemerintahan sangat baik. Presiden boleh berganti, namun kontribusi pria berambut perak ini tetap signifikan. Ia tak kemudian terlempar. Dengan kemampuan komunikasinya, profesionalitas yang ada dalam dirinya, kerap dipercaya oleh siapa saja.

Tak heran jika Mr. Three in One memang layak disematkan pada Ketua Umum PAN ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline