Lihat ke Halaman Asli

Razi Wahyuni

Jurnalis

Sekjend DEMA UIN Ar-Raniry Minta Pemerintah Aceh Jangan Buta Sejarah

Diperbarui: 24 Juni 2023   01:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumoh Geudong merupakan Situs sejarah kelam pada saat Aceh menjadi daerah operasi militer yang dipakai sebagai tempat penyiksaan berdasarkan laporan Komnas HAM - dibakar massa pada 1998.Laporan Komnas HAM pada 2018 menyebutkan yang terjadi di Rumoh Geudong termasuk perkosaan atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara,penyiksaan, pembunuhan, perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional dan penghilangan orang secara paksa.

Ditengah tengah persiapan kedatangan presiden Indonesia ke Pidie, Pemkab Pidie melalui PJ Bupati  Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto mengambil alih tanah bersejarah tersebut untuk di jadikan tempat ibadah masyarakat setempat.

Kita mulai generasi baru 25 tahun yang baru. Generasi baru jika diwarisi dendam kan tidak bagus. Jadi bagaimana sekarang masyarakat Pidie khususnya membangun dengan harapan harapan baru," ucap Pj Bupati Pidie.

Dari hal tersebut Sekretaris Jenderal DEMA UIN Ar-Raniry Banda Aceh Menyesali Perbuatan dari pemerintah Pidie yang ingin menguburi sejarah rumoh Geudong. "Saya kecewa terhadap perbuatan dari pemerintah dan terlebih pada steatment PJ Bupati Pidie yang mengatakan rumoh Geudong bukan situs sejarah". Ujar Muhammad Afdi.(24/06/23)

Rabu, 11 Januari 2023. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengakui bahwa pelanggaran HAM yang berat telah terjadi pada berbagai peristiwa di Tanah Air. Salah satunya adalah rumoh Geudong di Aceh.

"Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tulus, saya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia mengakui bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat memang terjadi di berbagai peristiwa," ujar Presiden.

Sekjend DEMA UIN Ar-Raniry juga menegaskan agar pemerintah Aceh jangan buta terhadap sejarah sebagaimana pesan Hasan Tiro yang mengatakan "geutanyou bangsa Aceh, beu ta thei droe dan beu ta tusoe dro".

Selasa 6 juni 2023, ekskavator membobol sisa-sisa dinding dapur, sisa-sisa dinding kamar mandi, sisa-sisa dinding WC, dan undakan rumah tersebut. Sisa dinding rumah dihancurkan dan sumur ditimbun dalam semalam Yang tersisa hanya monumen yang bertulis "Jangan kubur kebenaran bersuaralah!, Meskipun tak jadi kata".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline