Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Indonesia merupakan bagian penting dari proses demokrasi di negara ini. Pilkada melibatkan pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia. Pilkada 2024 dijadwalkan untuk diselenggarakan pada November 2024. Pemilihan ini akan diadakan serentak di seluruh Indonesia, mengikuti kebijakan baru yang menggabungkan pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pilkada dalam satu siklus lima tahunan untuk efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan.
Partai politik memainkan peran sentral dalam Pilkada, dengan masing-masing partai mengusung calon kepala daerah yang akan bersaing di berbagai daerah. Selain itu, calon independen juga memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam pemilihan, selama memenuhi syarat dukungan minimal yang ditetapkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum).
Sementara itu Airlangga Hartarto selaku ketua umum partai Golkar (Golongan Karya) telah mengumumkan kandidat dari partainya yang akan bertarung pada Pilgub di Jakarta nanti. Airlangga Hartarto mengusung Kaesang Pangarep sebagai Bakal Calon Gubernur dan Jusuf Hamka sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada kontestasi bulan November mendatang.
Jusuf Hamka sendiri dikenal masyarakat sebagai pengusaha dermawan, beliau banyak memberikan sedekah hingga membangun masjid. Salah satu perusahaan utamanya adalah PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang bergerak di bidang pengembangan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol di Indonesia. Selain itu, ia juga terlibat dalam berbagai usaha lainnya, termasuk properti dan layanan publik.
Jusuf Hamka dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Maka dari itu Airlangga Hartarto memunculkan nama Jusuf Hamka sebagai pendamping Kaesang.
Seiring berjalannya waktu bisa saja duet Kaesang dan Jusuf Hamka terealisasi dan bahkan mungkin tidak. Akan tetapi pembahasan terkait dengan duet tersebut masih didiskusikan oleh Partai Golkar dan juga Koalisi Indonesia Maju (KIM). Selain itu Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yaitu Kaesang Pangarep masih mempertimbangkan berdasarkan hasil survei dan dinamika politik yang berkembang.
