Lihat ke Halaman Asli

Di Kota Pagar Alam

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Kota Pagar Alam

aha!

sebuah perjalanan yang panjang

serupa dari Banda Aceh ke Takengon

untuk menjenguk Danau Laut tawar

lamanya sekira enam jam

lika-likunya jalan juga hampir tak beda

terjal menjurang

licin mengguncang, rusak ada juga di beberapa sisinya

tentu saja, seperti jalan-jalan lainnya di Indonesia Raya ini

duren dipajang, juga duku, manggis serta rambutan

hmm.. durennya lemak menusuk tulang

tapi juga bikin perut kejang

beda-beda tipis duren Sawang

dukunya manis menendang lidah

rambutannya tak seenak Binjai punya

tapi habis tertelan juga saat dikunyah

dan perjalanan ini tetap sangat menggairahkan

ah, jadi teringat Puncak dan Bener Meriah

hawanya lumayan dingin, tak bikin gerah

perjalanan melewati Prabumulih

kemudian Muara Enim,

lalu Lahat, bukan liang lahat lho, hehehe..

dari Lahat mendaki ke Pagar Alam:

adalah sebuah kota yang dihampar kebun teh

kebun tehnya luas (mungkin) beratus-ratus ribu hektar

hijau berbaris seluas mata memandang,

kebun ini milik PTPN-VII, milik nusantara

yang kabarnya warisan Belanda, yang sudah ditanam

sejak tahun 1930. Dan aku membayangkan,

bahwa waktu itu masih dijajah Belanda,

aku membayangkan seberapa banyak pekerja rodi

yang dipakai Kampeni,

untuk menanam (mungkin) ratusan juta bibit teh ini

dan penduduk Pagar Alam saat ini, apakah merasa terjajah juga?

aku tak sempat bertanya pada mereka.

begitulan nuansa yang ditawarkan

apalagi saat berada di “pucuk”

eh, pucuk itu “puncak” bahasa Palembang

bukan “Pucuk” di Jambi yang sarang lokalisasi

nah, dua malam kami menjuntai di dalam kebun teh

di sebuah cottage yang megah

wah, takkan terlupakan

kota Pagar Alam, yang dijuluki Kotanya Para Jendral

benar-benar memagar-kuncikan

jiwa kita di sini, dengan aroma teh dan kopi Dempo

dan aroma ikan bakar di sebuah resto di atas kolam

selamat malam Pagar Alam,

suatu hari kami akan kembali menjengukmu

berbaik-baiklah dengan pendudukmu

wahai kota yang syahdu

Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, 1 Januari 2010




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline