Lihat ke Halaman Asli

Kapan Kita Perang Lagi, Tuan?

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KAPAN KITA PERANG LAGI, TUAN? Gemerincing suara pedang di padang tempur Keringat mengucur, Darah bercampur dalam genang lumpur Dengusan napas memburu-buru di tiap kibas pedang Luka robek, luka tusuk: jadi satu di tubuh-tubuh layu Bergelut tempur berhari-hari: di padang, di batang hari. Ini perang, perang suci Tubuh mengejang, tak ada yang mati. Lelah tubuh terkapar di bantaran padang Kancing seragam menetah lepas Suara napas, terengah-engah. Dan pedang pun disarungkan Di kala fajar tiba, Di musim lebah-lebah pulang menghadap rembulan. “Kapan kita perang lagi, Tuan?” Aceh, 26 Feb 10




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline