Lihat ke Halaman Asli

Rayyan Nafanda

Sedang Menjalani Sarjana Psikologi

Pengaruh Kandungan Makanan terhadap Kondisi Kesehatan Mental

Diperbarui: 4 Juli 2021   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tahukah kalian, bahwa berbagai makanan dan minuman yang kalian masukkan kedalam tubuh, dapat mempengaruhi emosi, baik itu negatif seperti stres, kecemasan, dan depresi ataupun positif seperti semangat, kebahagiaan, dan ketenangan. Pengaruh ini berasal dari bermacam-macam kandungan makanan yang didapatkan di dalamnya.

Bukan hanya itu, tetapi kandungan makanan juga dapat mempengaruhi perilaku makan kita, mulai dari pilihan makanan, jumlah konsumsi, dan waktu makan kita. Nah, ingin tau jenis kandungan makanan apa saja yang dapat mempengaruhi emosi, mood, dan perilaku, serta bagaimana mereka memengaruhi kita, mari kita bahas satu demi satu.

1. Gula 

Ditemukan bahwa mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara jangka panjang dapat mengurangi stres, kecemasan, meningkatkan resiko munculnya depresi dan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Semua ini terjadi karena adanya berbagai macam perubahan di dalam hipotalamus-hipofisis-adrenal. Kandungan gula, sukrosa dan fruktosa menyebabkan perubahan pada prefrontal cortex, amygdala, dan nucleus accumbens. Perubahan ini menyebabkan meningkatnya tendensi pleasure-seeking, sehingga memunculkan perilaku makan kompulsif (Jacques, et al., 2019).

2. Serat pangan

Makanan yang mengandung serat pangan, entah dari sereal, buah-buahan, sayuran, jamur, dan rumput laut, ataupun jenis lainnya, jika dikonsumsi dapat memunculkan depresi dengan tingkat yang berbeda-beda. Terjadinya perbedaan tingkat depresi yang muncul ini disebabkan karena dalam berbagai macam makanan, terdapat kandungan serat pangan dengan jumlah yang berbeda-beda. 

Jumlah serat pangan tertinggi terdapat dalam rumput laut dan jamur, mengonsumsi dua jenis makanan ini dapat mengakibatkan prevelensi depresi yang lebih rendah. Sedangkan asupan serat pangan yang terdapat dalam sayuran memiliki jumlah serat pangan yang tidak signifikan, sehingga tidak akan ada pengaruh terhadap depresi. 

Hal ini terjadi karena serat digunakan sebagai karbohidrat yang dapat diakses microbiota, yaitu sebuah jenis serat pangan yang dapat bermanfaat terhadap fisiologi manusia, sehingga dapat berdampak terhadap tingkat depresi manusia (Kim, Seohyeon, & Shin, 2020).

3. Cokelat

Mengonsumsi cokelat dapat meningkatkan mood dan emosi secara positif, seperti kebahagiaan. Peningkatan secara positif ini terjadi karena cokelat berinteraksi dengan sistem neurotransmitter, seperti dopamin, serotonin, dan endorfin, yang berkontribusi terhadap peningkatan mood, penguatan positif terhadap sistem reward,  dan regulasi nafsu makan (Parker, Parker, & Brotchie, 2006).

4. Kafein 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline