Lihat ke Halaman Asli

Rayyan Hasnan

Berbagi sesama

Zakat dan Wakaf sebagai Instrumen Penggerak Perekonomian

Diperbarui: 30 Maret 2022   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak zaman kemerdekaan di tahun 1945, Indonesia telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan khususnya pada sektor ekonomi, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, sektor perbankan adalah salah satunya. 

Perbankan sebagai  lembaga intermediasi telah menjadi penggerak perekonomian yang memegang peran penting dalam kemajuan ekonomi Indonesia sepanjang sejarah sampai saat ini. Saat ini, terdapat dua sistem perbankan yang berjalan di Indonesia, salah satunya adalah perbankan berbasis sistem ekonomi syariah. 

Secara garis besar, sistem ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang menerapkan ajaran Al-Quran dan hadis atau syariat Islam dalam setiap kegiatannya, baik dalam lingkup pemerintahan sampai lingkup terkecil yaitu individu. 

Dalam menjalankan kegiatannya, sistem ekonomi syariah dilengkapi dengan berbagai instrumen ekonomi yang tercatat telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Zakat dan Wakaf adalah beberapa diantaranya.

Zakat merupakan salah satu instrumen pendistribusian kekayaan yang sudah digunakan sejak 1400 tahun lalu. Dalam sejarah perjalanannya, zakat telah berhasil membangun kerja sama saling bantu-membantu antara Muslim yang memiliki cukup harta benda dengan kelompok yang membutuhkan karena tekanan kemiskinan dan beban kebutuhan hidup yang berat, sehingga dapat terwujud keadilan dan kesejahteraan anggota masyarakat secara merata. Selain efek pemerataan dan distribusi pendapatan, zakat juga memiliki andil dalam meningkatkan konsumsi, tabungan, investasi, pendapatan dan ketenagakerjaan secara simultan. 

Hal tersebut dapat terjadi karena meningkatnya taraf hidup masyarakat penerima zakat akibat peningkatan konsumsi barang-barang pokok, karena zakat tidak hanya berbentuk bantuan konsumtif, melainkan juga bantuan produktif. 

Berdasarkan dari data penelitian, zakat menunjukan pengaruh negatif terhadap kemiskinan. Maknanya bahwa ketika pengalokasian zakat meningkat, maka jumlah masyarakat miskin akan turun.

Sedangkan dalam sektor pendapatan dan konsumsi, zakat memiliki pengaruh positif. Karena rendahnya tingkat pendapatan masyarakat miskin, zakat akan membantu meningkatkan pendapatan mereka, yang akan digunakan untuk membeli/mengkonsumsi barang dan jasa pokok. 

Secara agregat, zakat juga mendorong tabungan dan investasi, yang kemudian akan meningkatkan produksi dan kesempatan kerja. Tentunya dengan meningkatnya kesempatan kerja, juga akan menaikkan pendapatan masyarakat melalui upah dan keuntungan produksi, dan menyebabkan naiknya tingkat ekonomi masyarakat secara keseluruhan dan turynnya tingkat kemiskinan.

Wakaf memiliki dua unsur yang menjadi pilar kegiatannya, yaitu spiritual dan material. Wakaf memiliki nilai spiritual karena eksistensinya sebagai ibadah yang dapat mendekatkan wakif kepada Allah SWT. 

Sedangkan unsur material, wakaf dapat diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang dimana wakaf menjadikan harta dari kepentingan konsumsi menjadi modal investasi yang dapat menghasilkan manfaat lain secara berkelanjutan untuk masa depan, baik untuk kepentingan masyarakat maupun pribadi. Menurut sistem ekonomi makro syariah, wakaf memiliki tiga kontribusi penting yaitu :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline