Nama Penulis : Rayyan Rahma Dwi Putri Paputungan
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dihebohkan dengan banyaknya dampak yang 'dihasilkan' wabah Corona Virus Disease-19 bukan hanya Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, tetapi Masyarakat dunia juga. Bukan hanya terbatas pada persoalan medis, dunia dan segenap masyarakatnya harus 'menelan pil pahit', lantaran wabah Corona Virus Disease-19 ini berpengaruh terhadap seluruh dimensi kehidupan masyarakat. Bagi kita para mahasiswa, wabah Corona Virus Disease-19 ini juga berdampak secara langsung terhadap segi-segi kehidupan kita. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Apakah berdiam diri di rumah saja sudah cukup menjadi 'jalan ninja' kita dalam menyikapi pandemi ini?
Wabah penyakit ini memang sesuatu yang menakutkan. Selain karena wabah itu sendiri mematikan, permasalahan lain yang timbul adalah kecemasan berlebih dari orang-orang yang menghadapi wabah tersebut. Absurditas tidak melulu bernilai negatif. Absurditas bisa jadi hadir sebagai sesuatu yang bernilai positif, karena dari rasa cemas itulah manusia dapat mempertanyakan identitas dirinya dan menyadari bahwa dirinya ada bersama yang lain, bukan subjek tunggal yang superior dan bisa bertindak semaunya.
Dalam situasi pandemi seperti ini, realita menjadi cermin diri, menuntut seseorang untuk segera mengambil pilihan, berkomitmen untuk mengambil suatu tindakan, serta berjuang mengatasi irasionalitas peristiwa. Dalam situasi sulit yang penuh dengan kecemasan --di mana situasi serba tidak jelas-- manusia sesungguhnya mendapat kesempatan untuk membuktikan ke-ada-annya melalui aneka macam pilihan dan tindakan yang diambil.
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta melakukan materi via online tetapi mahasiswa tetap hadir di kelas. Namun, bedanya adalah sebelum pandemi sistem kuliah seperti itu belum diberi perhatian khusus di dalam sistem pendidikan kita tetapi sekarang di tengah pandemi ini kuliah online serius dijalankan bahkan diberi perhatian penuh. Mahasiswa mengikuti kuliah via online dari rumah atau tempat tinggal masing-masing. Mahasiswa tidak perlu hadir di kelas, semuanya dilakukan secara online.
Di tengah pandemi ini, melalui sistem kuliah online nampaknya pendidkan Indonesia bisa perlahan mengglobal. Saat ini, mahasiswa memiliki waktu yang cukup banyak untuk bisa menelusuri berbagai sumber pengetahuan baik yang berbasis internet maupun media cetak yang bisa dijangkau. Selain itu, tentu akan banyak kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas yang bisa menunjang perkembangan wawasan pribadi. Masa pandemi menjadi berkat bagi mahasiswa yang sungguh- sungguh mengembangkan kapasitas intelektualnya.
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta mengikuti pola pendidikan global yang dilakukan secara online maka muncul suatu tuntutan baru bagi mahasiswa di mana ada kewajiban untuk fasih mengeksplor dunia digital. Institusi pendidikan mesti membekali para mahasiswa dengan pengetahuan yang memadai untuk menjelajah sistem online yang difasilitas oleh berbagai platform digital seperti Padlet, Google Classroom, Line, WAG, Zoom, Google Meet, Youtube, Whatsapp, Instagram, dan patform digital lainnya.
Mahasiswa yang menggunakan berbagai platform digital seperti itu akan mewajibkan dirinya untuk secara terus menerus mengeksplorasi dan mengasah kemampuan dalam penggunaan media online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H