Lihat ke Halaman Asli

Shalat Kok Dipaksa?

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A : "Shalat kok pakai maksa ?! Shalat itu urusan pribadi manusia dengan Tuhannya. Kamu gak usah maksa-maksa anak buahmu untuk shalat !"

B : "Lho, saya kan pemimpin di sini. Saya berhak dan berkewajiban mengingatkan dan memerintahkan anak buah saya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya."

A : "Ibadah itu kewajiban mereka dengan Tuhannya. Gak ada urusannya dengan kamu sebagai pimpinan daerah !"

B : "Lhah, kan saya pimpinan mereka dan mereka Muslim ?? Kewajiban setiap Muslim adalah sholat. Memangnya ada yang salah dengan mewajibkan mereka shalat berjamaah ? Apakah sholat berjamaah itu tindakan kriminal, melanggar hukum ? Apakah dengan mewajibkan mereka shalat berjamaah dikuatirkan mereka bisa menjadi jahat, ekstrim, teroris, atau turun kinerjanya, "

A : "Ya gak begitu... Tapi shalat itu kan urusan pribadi bukan urusan publik. Kamu itu sudah terlalu mencampuri urusan pribadi mereka. Aturan itu mengkacaukan urusan privat dg urusan publik ."

B : "Urusan pribadi bagaimana ? Jelas2 perintahnya itu sholat berjamaah, bukan shalat sunnah. Kl sholat sunnah itu urusan pribadi mereka, kalau sholat berjamaah itu urusan bersama, urusan publik, bukan urusan pribadi. Eh, lagipula mengacaukannya dari sisi mana ? Mengajak ibadah kok dianggap mengacaukan, aneh kamu ini !"

A : "Ya jelas mengacaukan. Masak hanya gara-gara tidak ikut shalat Dzhuhur berjamaah, PNS anak buah kamu bakal dikenai sanksi ?! Itu namanya pemaksaan yang gak bener ! Melanggar HAM !

B: "Lha memangnya siapa yang mau kasih sanksi ? Yang kena sanksi hanya mereka yang tidak mau sholat berjamaah. Kalau yang sedang ada urusan atau berhalangan, asal ada alasan yg masuk akal, ya gak akan dikenai sanksi. Kayak biasanyalah. Kl terpaksa meninggalkan kewajiban ya harus izin dulu. Gampang kan ?  Gitu aja kok repot ?"

A : "Terserah kamulah kalau tetap ngeyel. Repot memang berbicara dengan orang yang fanatik, berpikiran sempit dan merasa paling benar sendiri. Saya akan ajak mereka untuk melawan dan menolak kebijakanmu yang lebay itu. Kalau anak buahmu para PNS itu takut, masyarakat sipil akan saya ajak untuk bergerak ikut memprotes aturan konyolmu itu."

B : "Sebentar, kamu ini Muslim atau bukan sih ? Kok cara berpikirmu seperti bukan Muslim."

A : "Justru karena saya Muslim, saya berani bicara begini. Allah sendiri tidak pernah memaksa umatnya untuk begini ataupun begitu, kok kamu sok alim dan kayak paling benar sendiri pakai maksa2 anak buahmu untuk shalat berjamaah ?!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline