Lihat ke Halaman Asli

RAYVALDO PRABUARYA

Manajemen IPB 58

Kiat Sukses Bisnis Kuliner Masakan Sunda dengan Pendekatan Analisis SWOT, IFE, dan EFE

Diperbarui: 19 Juni 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rukita.co

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah pilar utama perekonomian Indonesia yang berperan signifikan dalam penciptaan lapangan kerja dan investasi. Dengan jumlah mencapai 64,2 juta unit, UMKM menyumbang 61,07% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja nasional (Kementerian Koperasi dan UKM, data semester I tahun 2021). Perkembangan UMKM yang pesat menunjukkan potensinya dalam berbagai sektor, termasuk sektor kuliner.

Salah satu potensi sektor kuliner yang menjanjikan adalah daya pikat cita rasa menu masakan lokal. Keunikan masakan Sunda terletak pada penggunaan bahan-bahan alami dan rempah-rempah yang segar, serta proses memasak yang menggabungkan seni dan kearifan lokal. Selain itu, keterkaitan erat antara masakan Sunda dengan identitas kultural setempat membuatnya memiliki nilai tambah sebagai produk kuliner yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan makna budaya. 

Melihat potensi besar yang ditawarkan masakan Sunda, peluang bisnis yang ditawarkan juga sangat menjanjikan. Kuliner Sunda dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, serta masyarakat lokal yang selalu mencari variasi dalam menu makanan sehari-hari. 

Dengan strategi yang tepat, usaha kuliner berbasis masakan Sunda dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah dan nasional.

Analisis SWOT

mugfali.com

Telah dilakukan analisis terhadap salah satu rumah makan Sunda yang berada di Bogor, restoran yang telah berdiri selama lebih dari 50 tahun, dikenal dengan kekuatan utamanya: resep yang teruji, variasi menu yang beragam, dan konsep makan prasmanan yang unik. Franchise yang telah dikenal luas di seluruh Indonesia juga memperkuat posisinya di pasar. 

Namun, beberapa kelemahan yang dihadapi termasuk lokasi restoran yang kurang terurus, peralatan masak yang usang, serta struktur organisasi yang tumpang tindih. Tantangan lainnya adalah penyesuaian tenaga kerja akibat PHK besar-besaran dan kapasitas produksi yang terbatas, yang semuanya mempengaruhi kemampuan menjaga kualitas dan layanan.

Di sisi lain, UMKM ini memiliki peluang besar untuk terus berkembang, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan Sunda dan frozen food. Promosi melalui media sosial yang berpotensi viral juga dapat dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Meski demikian, ancaman dari lokasi yang berdekatan dengan pesaing, dampak pandemi Covid-19, dan pembangunan jalan tol yang mempersulit akses ke beberapa cabang harus diatasi. Dengan strategi yang tepat, memanfaatkan kekuatan yang ada dan menangkap peluang yang muncul, UMKM ini dapat terus menjadi pilihan utama bagi pecinta makanan Sunda di Indonesia.

Analisis Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline