Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA), Dilan meninggalkan sepeda dan mulai menggunakan motor sebagai alat transportasinya. Saat pulang, ia sering menghabiskan waktu di warung Kang Ewok bersama teman-temannya, seperti Akew, Bowo, Anhar, Burhan, Ivan, dan lainnya. Warung Bi Eem juga menjadi tempat favorit Dilan dan teman-temannya. Di sana, Dilan pertama kali mendengar nama Milea, seorang gadis cantik dari Jakarta. Dilan dan teman-temannya mendukungnya dalam pendekatan kepada Milea, dan Dilan bahkan meminta doa pada ibunya agar semuanya berjalan lancar.
Setelah berbagai upaya, akhirnya pada tanggal 22 Desember 1990, di Bandung, di warung Bi Eem, Dilan dan Milea secara resmi menjalin hubungan. Perjanjian tersebut disepakati secara lisan dan tertulis, ditandatangani oleh keduanya di atas materai. Mereka merasa bahagia, terima kasih, dan penuh harapan untuk menjalin hubungan yang sempurna. Keseharian Dilan dan Milea penuh romansa, dengan Dilan membuat puisi-puisi indah untuk Milea. Meskipun Dilan kadang-kadang bertingkah konyol, ia selalu berhasil membuat Milea tertawa dan bahagia. Dilan dan Milea mulai mengobrol secara terbuka setelah pertemuan mereka di warung kopi. Percakapan mereka melibatkan berbagai topik, termasuk sekolah, keluarga, dan cinta. Dalam momen tersebut, Dilan memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya kepada Milea dengan jujur.
Dengan langkah penuh keberanian, Dilan dengan tegas menyatakan perasaannya kepada Milea. Pengakuan bahwa ia menyukai Milea dan ingin menjadi pacarnya membawa kejutan bagi Milea, yang sama sekali tidak menyangka bahwa Dilan memiliki perasaan khusus terhadapnya. Di hadapan momen tak terduga ini, Milea memberikan responnya dengan bijaksana, meminta waktu untuk merenung dan memikirkan perasaannya.
Setelah meninggalkan warung kopi, Milea duduk untuk merenungkan pengakuan Dilan. Meskipun tersanjung, Milea merasa ragu untuk menerima cinta Dilan. Ia menyadari perbedaan kepribadian mereka Dilan yang dikenal sebagai pemberontak berlawanan dengan sifat pendiam dan kalem yang melekat pada diri Milea. Kesadaran ini memunculkan keraguan dalam hati Milea terkait arah hubungan mereka.
Kisah cinta Dilan dan Milea tidak selalu mulus. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk perbedaan latar belakang keluarga dan perlawanan dari teman-teman mereka. Kematian Akew, salah satu teman Dilan yang diserang oleh sekelompok orang, menjadi pukulan berat bagi Dilan. Ia merasa bertanggung jawab atas kematian Akew, dan perubahan dalam dirinya membuat Milea khawatir.
Milea berusaha menghibur dan mendukung Dilan melalui perubahan tersebut. Mereka melewati berbagai peristiwa bersama, termasuk kebahagiaan dan kesedihan. Meskipun Dilan berubah sejenak, upaya Milea untuk membuatnya kembali seperti semula akhirnya berhasil. Dilan dan Milea melanjutkan hubungan mereka dengan lebih kuat, menghadapi berbagai situasi bersama, dan tetap saling mencintai. Novel "Milea: Suara dari Dilan" menyimpulkan ceritanya dengan pertemuan Dewa Rangga (Dilan) dan Milea di suatu reuni SMA. Keduanya sudah memasuki fase dewasa dan memiliki pasangan masing-masing. Meskipun waktu telah berlalu, cinta di antara Dilan dan Milea tetap membara.
Pertemuan itu terjadi di sebuah kafe, di mana keduanya membagikan kisah tentang perjalanan hidup mereka setelah lulus SMA. Dilan menceritakan beban yang masih ia rasakan terkait kematian Akew, sementara Milea berbagi pengalaman hidupnya. Dalam obrolan tersebut, terungkap bahwa perasaan cinta antara Dilan dan Milea masih ada. Namun, realitas kehidupan mereka sekarang telah membawa mereka kepada pasangan yang berbeda. Dengan hati yang berat, Dilan dan Milea menyadari bahwa takdir membawa mereka ke arah yang berbeda. Meskipun masih saling mencintai, mereka harus berpisah. Namun, mereka berjanji untuk tetap merawat kenangan indah di antara mereka.
Pertemuan dan perpisahan antara Dilan dan Milea menjadi babak penutup yang sarat emosi dalam kisah cinta mereka. Moment tersebut menjadi gambaran kuat tentang keberlanjutan cinta sejati, yang mampu bertahan dan mengatasi ujian waktu serta perubahan dalam kehidupan.
Pada akhirnya, meskipun keduanya harus berpisah dan melanjutkan hidup dengan pasangan masing-masing, esensi cinta yang pernah mereka bagi tetap membekas. Kisah cinta Dilan dan Milea memberikan gambaran tentang kekuatan dan keabadian cinta sejati, yang tak terpengaruh oleh perubahan dan tantangan kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H