Lihat ke Halaman Asli

Fajar nan Indah

Diperbarui: 17 Januari 2019   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku lihat langkah kakinya begitu cepat
Inginku menghiraukan namun ia tetap terlihat
Hatiku mengatakan telah tertambat padanya
Namun diriku terlambat berada di hati dan jiwanya

Ku lihat sinar wajahnya yang indah
bagaikan arunika dengan cahaya yang cerah
Inginku merasakan detak jantungnya
Namun hanyalah angan mustahil tuk terlaksana

Pagi ini mentari menunjukkan diri dengan gembira
Menjadi saksi bisu atas cinta seorang remaja
Mengkhayal akan bermesraan saat senja
Namun itu hanyalah khayalan belaka

Ketika sore hari datang, cakrawala di penuhi lautan lembayung senja
Jingganya tak terlihat indah, sebab fakta membuatnya menyayat jiwa
Menyayat jiwa hingga palung hati paling dalam
Adakah sedikit harapan untukku di hatimu yang temaram?

Majalengka, 17 januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline