Olimpiade 2020 di Tokyo membawa angin segar bagi gerakan global dalam pelestarian alam. Penyelenggara tidak hanya memfokuskan pada ajang pertandingan, namun juga sisi lain dalam kampanye bagaimana manusia menjaga buminya agar tetap hijau. Beberapa inisiatif daur ulang dilakukan oleh pihak panitia olimpiade.
Ranjang kardus
Mungkin banyak orang yang tidak percaya bila kardus bekas dapat disulap menjadi ranjang bagi atlet olimpiade. Kita pasti akan membandingkan dengan kardus berkas yang dipakai sebagai alas tidur di pinggir jalan oleh anak jalanan.
Upaya pelestarian lingkungan ini dapat menyelamatkan jutaan pohon di hutan sepanjang Arizona hingga Papua karena ranjang yang diperlukan adalah sebanyak 18.000 buah untuk olimpiade dan 8.000 untuk paralimpiade.
Tempat tidur yang akan menemani atlet ke mimpinya terbuat dari kardus bekas yang didaur ulang. Kasurnya terbuat dari bahan polyethelene yang dapat didaur ulang untuk produk plastik.
Ukuran single bed ini dirasa terlalu kecil oleh sebagian atlet, dengan panjang 2,1 meter. Selain itu juga sudah terlanjur dicap sebagai ranjang anti-sex alias tidak mendukung hubungan intim karena terlalu sempit.
Ranjang kardus bekas ini diklaim dapat menopang beban seberat 200 kg. Untuk Kontingen Indonesia dengan berat tidak lebih dari itu, saya rasa ranjang ini cukup mumpuni untuk melepas lelah.
Medali dari gadget bekas
Olimpiade Tokyo 2020 akan menyematkan medali yang terbuat dari handphone dan laptop bekas. Pembuatan medali daur ulang ini dapat terlaksana berkat proyek yang bernama Tokyo Medal Project.