Lihat ke Halaman Asli

Raymond Hutahaean

Mahasiswa Hukum

Antara Filsuf dan Ahli Hukum

Diperbarui: 4 Agustus 2024   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membaca dan menulis adalah kesukaan saya.Karena bagi saya membaca dapat membuka pikiran saya tentang hal-hal yang bahkan tidak pernah saya bayangkan,membaca adalah ruang untuk dunia, disamping itu saya ingin berbagi ide-ide yang saya miliki dan di kemas dalam bentuk tulisan,menulis untuk keabadian.

Filsafat dan Hukum adalah ilmu yang sangat saya gemari,saya ingin berbagi narasi antara filsafat atau Hukum.

Berbagai pandangan muncul terkait Filsafat dan Hukum itu sendiri,apakah Filsuf dapat berdebat dengan ahli hukum ,saya mengajak pembaca untuk membayangkan hukum itu seperti bola ,lapisan terluar disebut dengan hukum positif artinya bahwa hukum tersebut sudah di atur misalnya Undang-undang, Peraturan pemerintah, peraturan daerah dan aturan hukum lainnya,di dalam lapisan tersebut sebagai lapisan kedua adalah teori hukum , lapisan ketiga asas-asas hukum dan lapisan paling dalam adalah Filsafat.Jadi Filsafat adalah induk dari Hukum itu sendiri, bahkan Induk dari segala ilmu pengetahuan.Filsafat itu berfikir secara jernih, berfikir secara logis, berfikir secara bijaksana sampai pada tahap yang maksimal.Segala sesuatu di dunia ini dimulai dengan berfikir,Thomas Alfa Edison sebagai pereka cipta dan pengusaha yang banyak mengembangkan peralatan penting memulai semuanya dengan berfikir.Kembali lagi ke pertanyaan awal, apakah seorang filsuf bisa berdebat dengan seorang ahli hukum?Saya bayangkan begini, seorang petinju atau pemain Sepak bola pasti akan berlatih untuk menjadi Petinju dan pemain sepak bola yang hebat,mereka juga tentunya membutuhkan Pelatih.Namun Pelatih tinju tidak akan bertanding di atas Ring ,dan pelatih sepakbola tidak akan bertanding di lapangan dan mencetak Gol.Jadi apakah mungkin pelatih sepak bola dan pemain bola kita adu untuk bermain bola, tujuannya berbeda satu untuk mencetak gol dan satu lagi untuk mempersiapkan, oleh karena itu tidak mungkin seorang filsuf berdebat dengan ahli hukum karena memiliki tujuan yang sama namun fungsinya berbeda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline