Lihat ke Halaman Asli

Berpikir Sinkronik dan Diakronik (Pengertian, Contoh, Ciri-ciri, dan Tujuannya)

Diperbarui: 2 Juli 2021   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpikir Sinkronik dan Diakronik (Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay)

Dalam mempelajari sejarah tentu kita harus dapat berpikir secara sinkronik dan diakronik.

Dengan berpikir seperti itu kita dapat mengetahui sejarah dari segala aspeknya dan kitapun bisa mengetahui urutan kapan peristiwa tersebut terjadi dan apa sangkut pautnya dengan peristiwa yang lain.

Tapi sebenarnya apasih maksudnya berpikir secara sinkronik dan diakronik?

Yuk, baca ulasan dibawah ini

1. BERPIKIR SINKRONIK

Sinkronik aslinya berasal dari bahasa Yunani yaitu "syn" yang artinya Dengan dan "khronos" yang artinya Waktu/Masa.

Tapi Sinkronik artinya Meluas dalam ruang tetapi sempit dalam waktu. Jadi berpikir secara sinkronik itu, kita menganalisa suatu peristiwa pada intinya saja, tidak menganalisa suatu suatu peristiwa dari awal.

Baca juga : Betapa Indahnya Jika Semua Berpikir Begini

Contohnya menjelaskan tentang suasana pada saat tragedi pemberontakan G30S/PKI.

Jadi dengan berpikir secara sinkronik kita dapat mempelajari peristiwa bersejarah secara mendetail.

Adapula ciri-ciri berpikir sinkronik:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline