Lihat ke Halaman Asli

FBS Mengabdi 2024, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Unnes Berdayakan Masyarakat lewat Ketrampilan Kreatif

Diperbarui: 16 November 2024   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Tim Sekaran

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS UNNES) tahun ini menyelenggarakan program pengabdian masyarakat bertajuk FBS Mengabdi pada 1--25 Oktober 2024. 

Program ini melibatkan mahasiswa semester 3 untuk mengembangkan karakter, meningkatkan kepekaan sosial, dan memperkuat soft skill mereka melalui kegiatan langsung bersama masyarakat. 

Berpusat di kelurahan sekitar UNNES, seperti Kalisegoro, Ngijo, Mangunsari, Patemon, dan Sekaran, program ini menjadi jembatan antara kampus dan masyarakat melalui berbagai aktivitas edukatif. 

Salah satu yang menarik perhatian adalah partisipasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang yang didampingi oleh Yanuar Luthfi Rohman, S.Pd., M.Pd.

Mahasiswa terbagi ke dalam lima tim yang masing-masing bertugas di lima kelurahan tersebut. Mereka mengajarkan keterampilan budaya Jepang, seperti pembuatan origami, omamori (jimat tradisional), dan teru teru bozu (boneka penangkal hujan), yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat masyarakat setempat. 

Kelompok mahasiswa di Kelurahan Sekaran, fokus pada pengajaran seni melipat kertas (origami). 

Mereka mengajarkan cara-cara kreatif mengubah selembar kertas menjadi bentuk-bentuk menarik dan indah. Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan tangan, tetapi juga memperkenalkan nilai seni dan budaya Jepang kepada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.

Dokumentasi Penulis saat Mengabdi

Pada 22 Oktober 2024, Tim Sekaran melaksanakan program pengabdian masyarakat di SDN Sekaran 01. Dalam kegiatan ini, mereka mengajar siswa kelas 4 dengan berbagai aktivitas edukatif yang memperkenalkan budaya Jepang. Sesi dimulai dengan siswa diajak membuat origami bentuk kupu-kupu. 

Selanjutnya sesi ice breaking berupa nyanyian dan senam lagu Jepang, yang berhasil menciptakan suasana belajar yang ceria dan menyenangkan. Lalu tim Sekaran mengajarkan lagi origami bentuk kepiting. Tidak hanya itu, tim juga mengenalkan angka 1 hingga 12 dalam bahasa Jepang dan bagian tubuh dalam bahasa Jepang, menambah wawasan siswa tentang dasar-dasar bahasa Jepang secara interaktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline