Lihat ke Halaman Asli

Efisiensi Troboiner (Trolley Robot Container) Guna Mempercepat Pemindahan Container di Pelabuhan

Diperbarui: 31 Mei 2024   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Masalah dwelling time menjadi masalah serius pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia. Dwelling time yang ada di Indonesia masih sangat tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara yang ada di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina.

Kinerja pejabat pelabuhan menjadi sorotan banyak pihak mengenai masalah ini, terutama masalah pengurusan dokumen terkait import barang yang memerlukan banyak perizinan dari berbagai institusi pemerintah diantaranya kantor karantina pertanian, perternakan, perikanan, perdagangan dan bea cukai sesuai katagori barang import yang masuk kepelabuhan. Lemahnya dukungan dari sektor logistik nasional menjadi penyebab berbagai permasalahan dalam distribusi barang karena kurangnya efisiensi pelayanan kepabeanan serta infrastruktur terutama terkait masalah lamanya waktu tunggu barang di pelabuhan (dwelling time). Permasalahan dweling time ini dapat menghambat kinerja perdagangan di tingkat dunia yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini menjadi masalah serius bagi pemerintah Indonesia apalagi setelah Presiden Indonesia saat ini bapak Joko Widodo mengunjungi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia dan menemukan masalah waktu tunggu barang import yang sangat lama. Kebijakan Presiden untuk memangkas waktu tunggu barang di pelabuhan harus ditanggapi serius oleh pejabat pelabuhan, karena perekonomian negara sebagian besar melalui transportasi laut yang gerbang utamanya di pelabuhan.

Pelabuhan merupakan pintu gerbang ekonomi. Akan tetapi setiap tahunnya, kegiatan import di pelabuhan terus meningkat, hal tersebut menimbulkan, peningkatan volume penumpukan barang dan permasalahan waktu tunggu (dwelling time) yang lama di TPKS.

Dari persoalan di atas maka dirancanglah TROBOINER (Trolley Robot Container) guna mempercepat pemindahan container di Pelabuhan dan mengatasi permasalahan dwelling time.

Pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja yang terdiri dari area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berlabuh dan bertambat kapal guna terselenggaranya bongkar muat barang serta naik turunnya penumpang dari satu moda transportasi laut ke moda transportasi lainnya atau sebaliknya. 

Bongkar adalah pekerjaan membongkar barang dari atas geladak atau palka kapal dan menempatkan ke atas dermaga atau dalam gudang. Dalam hal ini penulis menjelaskan secara spesifik untuk di kapal tanker yaitu suatu proses memindahkan muatan cair dari dalam tanki kapal ke tanki timbun di terminal atau dari kapal ke kapal yang di kenal dengan istilah "Ship to Ship".
Muat adalah pekerjaan memuat barang dari atas dermaga atau dari dalam gudang untuk dapat di muati di dalam palka kapal. Untuk di kapal tanker kegiatan muat dapat di definisikan yaitu suatu proses memindahkan muatan cair dari tanki timbun terminal ke dalam tanki / ruang muat di atas kapal, atau dari satu kapal ke kapal lain " Ship to Ship" (Gianto 2009:31- 32).
Bongkar muat berarti pemindahan muatan dari dan keatas kapal untuk ditimbun ke dalam atau langsung diangkut ke tempat pemilik barang dengan melalui dermaga pelabuhan dengan mempergunakan alat pelengkap bongkar muat, baik yang berada di dermaga maupun yang berada di kapal itu sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline