Saat ini dunia mengalami ancaman baru di bidang keamanan kesehatan yaitu munculnya resistensi antimikroba (AMR). Menurut World Health Organization (WHO), AMR merupakan salah satu ancaman utama terhadap keamanan kesehatan dunia. Kawasan Asia-Pasifik sendiri memiliki patogen bakteri utama terbanyak yang resisten terhadap berbagai jenis obat dan dapat memunculkan resistensi antimikroba. Kawasan Asia Pasifik merupakan salah satu kawasan dengan tingginya tingkat penyakit menular serta luasnya penggunaan antibiotik. Dalam upaya untuk menghadapi ancaman resistensi mikroba ini, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara negara-negara maju dan negara-negara yang masih berkembang, utamanya di kawasan Asia Pasifik. Perbedaan ini dapat dilihat dari kebijakan serta tantangan yang dihadapi oleh negara maju dan negara berkembang dalam menghadapi resistensi antimikroba di negaranya masing-masing.
Sebagai organisasi Internasional, APEC berperan dalam menghadapi ancaman, yaitu ancaman resistensi antimikroba. Organisasi internasional memiliki beberapa jenis peran, salah satunya adalah peran sebagai instrumen. Dalam peran instrumen ini, APEC memiliki peran untuk mencapai tujuan bersama negara anggotanya dengan menyediakan kerangka kerja, dalam hal ini tentunya untuk health security. Hasil dari penelitian melalui studi literatur yang telah kami lakukan, APEC telah mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi AMR. seperti melakukan forum diskusi, menyatakan deklarasi, dan mengeluarkan pedoman untuk menangani AMR. Selain melakukan hal tersebut APEC juga mengajak negara anggotanya untuk ikut serta secara aktif dalam menangani masalah AMR agar penangannya dapat menyeluruh di berbagai bidang, dan di seluruh wilayah. Dengan begitu diharapkan penanganan AMR ini dapat terlaksana dengan baik dan tidak timpang karena jika timpang, maka hasilnya tidak 100%. APEC telah berusaha menangani masalah AMR, dengan berbagai proyek yang telah APEC lakukan. APEC juga mengetahui bahwa AMR ini dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi negara anggotanya sehingga ikut berkampanye agar kesadaran mengenai bahayanya AMR dapat terwujud.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, untuk tercapainya health security serta teratasinya resistensi antimikroba, maka perlu menerapkan pedoman yang dibuat oleh APFID atau Asia Pacific Foundation for Infectious Diseases yang tercantum dalam APEC guideline to tackle antimicrobial resistance in the Asia-Pacific region.
Pedoman tersebut antara lain;
Pengawasan resistensi antimikroba dan pengawasan pada penggunaan antibiotik
Peningkatan kesadaran akan resistensi antimikroba
Penggunaan antibiotik yang efektif serta tepat
Pengontrolan serta Pencegahan infeksi resistensi antimikroba di rumah sakit
Vaksinasi, dan
Regulasi serta kebijakan yang tepat untuk menghadapi resistensi antimikroba
Pedoman yang diberikan oleh APEC ini dapat memberikan pemahaman umum serta kerangka strategi untuk menghadapi ancaman resistensi antimikroba yang berkembang di kawasan Asia Pasifik. Namun, implementasi dari pedoman ini perlu disesuaikan dengan kemampuan serta ekonomi dari masing-masing negara.