Lihat ke Halaman Asli

Menggali Akar Permasalahan Terorisme untuk Pencegahan yang Berkelanjutan

Diperbarui: 19 Januari 2024   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://timesindonesia.co.id/

Aksi Tindakan terorisme sering terjadi dari tahun ke tahun, pemerintah mesti mencari akar permasalahan yang menyebabkan tumbuh suburnya jaringan terorisme di Indonesia.

Terorisme adalah suatu perbuatan yang membuat unsur kekerasan yang menimbulkan efek bahaya dan dapat menimbulkan korban yang bersifat masal.

Menurut Pasal 1 angka 2 Perpu 1/2002jo. UU 5/2018, terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

Tingginya tingkat terorisme dalam skala global telah menarik perhatian dunia internasional. Untuk mengatasi fenomena ini secara efektif, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang akar permasalahan yang menyebabkan munculnya terorisme. Artikel ini bertujuan untuk menggali akar permasalahan tersebut agar dapat merancang strategi pencegahan yang berkelanjutan.

1. Ketidakpuasan Sosial dan Ekonomi

Salah satu akar permasalahan utama dalam terorisme adalah ketidakpuasan sosial dan ekonomi. Kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi menciptakan lingkungan yang memungkinkan kelompok teroris merekrut anggota dari individu yang merasa terpinggirkan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan harus mencakup upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan dan memberikan peluang ekonomi yang lebih baik.

2. Konflik Politik dan Ketidakstabilan

Konflik politik dan ketidakstabilan di tingkat nasional atau internasional memberikan kesempatan bagi kelompok teroris untuk berkembang. Penyelesaian konflik dan pembangunan institusi yang stabil menjadi kunci untuk mengurangi celah bagi tumbuhnya terorisme.

3. Pendidikan dan Akses Informasi

Kurangnya pendidikan dan akses informasi dapat meningkatkan rentan terhadap rekrutmen oleh kelompok teroris. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan yang berkualitas dan upaya untuk meningkatkan akses informasi perlu didorong.

Pencegahan terorisme bukanlah tugas yang mudah dan memerlukan pendekatan yang holistik. Dengan memahami akar permasalahan, kita dapat merancang kebijakan dan strategi yang lebih efektif untuk menanggulangi fenomena ini. Dalam upaya ini, kerjasama internasional dan keterlibatan masyarakat sipil juga sangat penting untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline