Lihat ke Halaman Asli

Rayhan Ibnu Mubarok

Panggil saja mas Rehan

Perjalanan Hidup

Diperbarui: 6 September 2020   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kehidupan milik semua yang berjiwa dan setiap jiwa akan merasakan kematian. Warna-warna hidup dihiasi suka dan duka lara. Dihapi dengan seyuman mau pun tangisan. Penuh rasa kebahagiaan, kesengsaraan, dan kebingungan. Diawali kelahiran sosok manusia yang menjadi sejuta harapan bagi kehidupan. Membuka mata kemudian menangis menjatuhkan air mata. Mengenali dunia yang begitu banyak tanda tanya. Belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

Mengucapkan kata pertama dari hasil perjuangan pendidikan sekitar. Dibimbing oleh dua malaikat seorang ayah dan bunda. Mengalami perkembangan pesat dalam penyesuaian hidup. Berjalannya waktu merasakan jatuh beberapa kali tatkala berlatih berjalan. Jatuh dan bangun hingga mampu menyeimbangkan diri dengan baik. Menelusuri tempa-tempat baru. Menekuni macam-macam ketrampilan. Bersosialisasi antar sesama manusia. Mengenal hidup melalui guru dan buku.

Tak terasa satu dasawarsa hidup di dunia berlalu begitu saja. Hubungan antar manusia kian erat dan terhubung. Terjadi beberapa gesekan dalam linkup pertemanan mau pun hubungan lainnya. Pemikiran mulai terbentuk. Tugas mulai diamanatkan. Kepercayaan diberikan. Sopan santun diperhatikan. Gejolak pembangkangan diri keluar diluar kendali hingga penyesalan diakhir kejadian.

Tatkala masa remaja yang diimpikan tiba diunjung mata. Pilihan hidup memberikan konsekuensi untuk masa yang akan datang. Antara foya-foya bahagia sesaat atau berusaha menuju kebahagiaan selamanya. 

Kebaikan dan kejahatan berbeda tipis tergantung niat hati yang paling dalam. Orang baik karena riya semata. Orang jahat karna bahagia didalam kegelapan. Kebaikan melalui kejernihan hati serta keikhlasan. Umur belum seumur jagung menghadapi kebimbangan ketika mencari jati diri. Jalan hidup memiliki ribuan jalan.

Rutinitas menimbulkan rasa bosan. Mencari hal menarik dan unik. Menemukan kebahagian melalui suatu hal kecil yang berdampak besar. Menyadari hidup ini fana. Keresahan timbul dari kegundahan hati.

Usia berkepala tiga. Fase puncak kehidupan segalanya bisa dilakukan. Semua bisa didapatkan. Memiliki banyak pilihan yang menentukan dikemudian hari. Kehancuran atau kejayaan di masa depan. Mempertahankan lebih sulit dari pada menggapai apa yang telah diraih. Terbiasa hidup jatuh tidak masalah. Jatuh bangkit lagi. Tidak mengenal rumus kata menyerah. Sejatinya pengorbanan tidak ada yang sia-sia meskipun hanya setitik usaha kecil.

Masa muda berganti menjadi masa tua. Jerih payah pada masa lampau terbayar di masa ini. Dipenuhi kehangatan keluarga. Walau pun menjadi pasif dalam gerakan namun manjadi aktif dalam pemikiran. Menjadi patokan generasi muda untuk dijadikan pelajaran. Memahami segala perbedaan dan situasi kondisi kehidupan. Telah menempuh perjalanan panjang dalam roda kehidupan. Penyesalan terhapus oleh waktu berbekas didalam kenangan. Kebahagian kian singkat dilupakan seiiring waktu mengalir. Kebingungan diujung penantian seperti apakah akhir dari semua ini. Menutup mata kemudian membuka mata. Merasakan perubahan yang begitu cepat.

Kemanakah arah jalan yang terbaik. Mulai berusah dan diiringi dengan kepasrahan menghasilkan pribadi yang lebih baik. Semakin hari masalah kian berganti. Ujian dan cobaan datang tak kenal kondisi. Menjadi kaya kurang bersyukur. Menjadi miskin kurang bersabar. Sampai ajal menjemput menyesal tiada tara.

Marilah kita sadari seutuhnya, melatih kebaikan dari hal-hal kecil. Selalu meminta ampunan, keimanan, dan keberkahan. Hilangkan noda gelap didalam hati. Sucikan hati dengan mengingat sang pencipta. Kita tak pernah tahu didetik mana kita berhenti hidup. Pada menit berapa mata kita terpenjam untuk selamanya. Dijam berapa jasad tenggelam oleh tumpukkan tanah. Dikala semua menangis kita tersenyum manis atau menyesal histeris.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline