siapakah plato itu ?
plato adalah seorang filsuf yang berperan penting dalam perkembangan filsafat Yunani kuno dan filsafat Barat pada umumnya. Guru Plato Socrates dan murid Plato Aristoteles juga memberikan kontribusi besar. Selain sebagai seorang filsuf, Plato juga dikenal sebagai salah satu pendiri agama dan spiritualitas Barat. Pemikir seperti Plotinus dan Porphyry mengembangkan pemikiran Plato menjadi Neoplatonisme. Neoplantonisme memiliki pengaruh besar pada perkembangan agama Kristen, terutama pada pemikiran para bapa gereja seperti Agustinus. Filsuf Alfred North Whitehead bahkan mengutip perkataan Plato, "Ciri umum yang paling pasti dari tradisi filsafat Eropa adalah bahwa ia terdiri dari beberapa catatan kaki untuk Plato."
Socrates sangat mempengaruhi pemikiran Plato. Karyanya yang paling terkenal adalah Republik (Yunani atau Politeia, "negara"), di mana ia menguraikan visinya tentang "ideal". Dia juga menulis Hukum dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta penting. Perumpamaan Plato yang terkenal adalah perumpamaan tentang manusia di dalam gua. Cicero mengatakan Platon scribend est mortuus (Plato meninggal saat menulis).
Dalam karya-karya yang ditulis di masa mudanya, Plato selalu menghadirkan kepribadian dan tulisan Socrates sebagai pokok bahasan utama esainya. Plato menulis tidak kurang dari tiga puluh enam buku, sebagian besar tentang masalah politik dan etika, tetapi juga tentang metafisika dan teologi. Hampir semua karya Plato ditulis dengan nada dialog. Dalam Bab VII, Plato menegaskan bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf bisu. Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu harus ditulis, maka menulis dalam bentuk dialog adalah yang paling tepat.
Karya Plato yang paling terkenal ditulis dalam buku Republic. Buku ini berisi ide-ide Plato tentang pemerintahan yang paling ideal. Menurut Plato, pemerintahan yang baik harus dipimpin oleh seorang bangsawan, yaitu. pemimpin negara yang terbaik, paling bijaksana dan terpilih. Direktur tidak boleh dipilih dengan pemungutan suara, tetapi dengan keputusan bersama yang ditunjuk oleh wali amanat.
The Guardian sendiri mengacu pada kumpulan penguasa dan tokoh masyarakat. Plato mengajarkan bahwa semua orang, pria dan wanita, harus memiliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin, jadi dia adalah filsuf pertama yang mengusulkan kesempatan yang sama tanpa memandang jenis kelamin. Untuk menunjukkan kesempatan yang sama, Plato mengusulkan agar pendidikan dan pengasuhan anak-anak dikelola oleh negara. Pertama, anak harus mendapatkan pendidikan yang layak. Republik telah dibaca secara luas selama berabad-abad. Namun sistem politik yang didukungnya tidak pernah dijadikan model pemerintahan di negara manapun.
Sejak zaman Plato hingga sekarang, sebagian besar negara Eropa menganut sistem kerajaan. Selama beberapa abad terakhir, beberapa negara telah mengadopsi bentuk pemerintahan yang demokratis. Ada juga yang menganut sistem pemerintahan militer atau di bawah tiran totaliter seperti Hitler dan Mussolini. Tak satu pun dari pemerintahan ini menyerupai republik ideal Plato. Teori Plato tidak pernah menjadi model partai politik atau basis gerakan politik mana pun, seperti halnya dengan ajaran Karl Marx.
Menurut Plato, filsafat adalah ilmu yang menciptakan keinginan untuk terus belajar. Sebanyak kita semua secara alami ingin tahu, kita sebenarnya adalah filsuf di hati. Singkatnya, filsafat dimulai dengan rasa ingin tahu. (Wibowo 2010: 21).
Selain itu, keinginan untuk mengetahui harus didasarkan pada pengetahuan diri, karena bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu dengan cerdas jika kita tidak mengenal diri kita sendiri.
Jadi penting bahwa diri sejati seseorang adalah jiwanya. Ada tiga dorongan dalam jiwa ini: inti akal, kasih sayang dan nafsu. Akibatnya, dalam dunia praktis sebuah fenomena dipentaskan, yang seringkali tidak disadari dan kurang dapat dikendalikan.Sering terjadi sikap yang dilebih-lebihkan, merasa tahu segalanya, tetapi sebenarnya tidak bisa mengendalikannya, termasuk tidak bisa membedakan apa dan bagaimana menampilkan diri di depan umum. Dalam kondisi seperti itu, orang dianggap perlu untuk belajar dan memahami bahwa pengendalian diri itu penting.
Menurut standar Plato, kualitas manusia yang valid dapat dilihat dalam struktur: epithumia , thamos dan logistikon.