Lihat ke Halaman Asli

M RayhanHanif

Mahasiswa, Hubungan Internasional Universitas Jember

Optimalisasi Integrasi Ekonomi Regional Melalui Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023

Diperbarui: 26 Maret 2023   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia baru saja diresmikan menjadi  ketua ASEAN 2023. Mandat ketua ASEAN secara resmi diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Indonesia menerima keketuaan secara estafet dari Kamboja oleh PM kamboja Hunsen pada tanggal 13 November 2022 kemarin.

Dalam periode ini, Indonesia mengusung tema "ASEAN Matters Epicentrum of Growth." Dibalik tema itu, Indonesia ingin menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, sekaligus menjadikan organisasi regional yang mampu menjaga stabilitas dan perdamaian regional serta kawasan Asia-Pasifik. Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan jika ASEAN perlu memperkuat sentralitas agar dapat menjadi stabilitas dan keamanan regional.

Di sisi lain, keanggotaan ASEAN didominasi oleh negara-negara berkembang. Maka dari itu, agar dapat menunjang kualitas ekonomi regional yang maksimal ASEAN perlu memaksimalkan integrasi ekonomi.

Definisi integrasi ekonomi dijelaskan di dalam United Nation Conference on Trade on Development (UNCTAD) yang berarti kesepakatan untuk memfasilitasi perdagangan internasional dan pergerakan faktor produksi lintas negara. Pelkman G. dalam tulisannya The Challenge of Enlargement of Euroland. Workshop on EMU: Current State and Future Prospects menjelaskan integrasi ekonomi sebagai integrasi yang ditandai oleh penghapusan hambatan kegiatan ekonomi antar dua negara atau lebih.

Dalam hal ini, hambatan perdagangan dapat terbagi menjadi dua hal. Pertama Natural Barriers yang berarti hambatan internal yang mencakup transportasi dan komunikasi. Kedua Govermental Barriers yang berarti hambatan dari eksternal seperti kebijakan pemerintah yang mencakup penetapan tarif atau pajak, kuota perdagangan, dan lain lain.  

Tetapi meski begitu, ternyata di masa keketuaan Indonesia ini, ASEAN dihadapi banyak sekali ketegangan. Ketegangan itu dibagi menjadi dua yaitu dari sisi internal dan eksternal. Dalam sisi internal, ketegangan tersebut terlihat dari konflik Myanmar yang tak kunjung usai. Konflik yang masih berlangsung selama 60 tahun ini belum memunculkan titik terang. Ditambah, peristiwa kudeta yang terakhir terjadi pada tahun 2021 menjadi sejarah kelam yang dialami oleh Myanmar itu sendiri, sekaligus ASEAN itu sendiri.

Selanjutnya, di sisi eksternal, ASEAN memiliki posisi yang sangat strategis karena terletak di antara dua kekuatan dunia, yaitu antara Amerika Serikat, dan Tiongkok. Perseteruan dua negara besar ini tentu membuat posisi ASEAN sangat terancam. Ditambah, aliansi AS bernama AUKUS tentu membuat ASEAN terjebak dalam sekuriti dilema.

Pembentukan aliansi AUKUS yang diinisiasi oleh tiga negara barat (Australia, United Kingdom atau Inggris, dan Amerika Serikat) ini bertujuan untuk membendung kekuatan Tiongkok di Asia Pasifik. Wilayah Asia Pasifik juga memiliki peranan penting bagi negara-negara barat, sehingga AS bersama sekutunya harus bersatu untuk melawan kekuatan Tiongkok yang semakin agresif.

Sedangkan ASEAN, yang berada di tengah-tengahnya, justru terjebak dalam belenggu ketegangan dan masih belum memperlihatkan kekuatan ekonominya seperti yang diidam-idamkan di visi awal pendirian ASEAN tersebut.

Harapannya, dengan terwujudnya perekonomian regional yang maksimal, para anggota ASEAN dapat memaksimalkan alat militer mereka untuk meningkatkan stabilitas keamanan kawasan.

Maka dari itu, di saat Indonesia menjadi ketua ASEAN, ini adalah tantangan terbesar bagi bangsa Indonesia itu sendiri. Lantas apa yang harus dilakukan oleh Indonesia agar dapat memaksimalkan integrasi ekonomi ASEAN supaya dapat mewujudkan kekuatan perekonomian regional tersebut ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline