Yogyakarta, 26 Mei 2024 - Serangan Jantung sampai saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit tersebut sering kali terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit. Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan cara bantuan pertama yang bisa dilakukan oleh masyarakat awam untuk membantu warga yang dalam kondisi henti jantung.
Pendidikan mengenai BHD tersebut patut untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia terutama pada daerah berisiko seperti pada Kelurahan Panembahan ini yang banyak ditempati oleh warga lanjut usia. Maka itu, Rayhandika selaku Tim KKN UGM pada Kelurahan Panembahan, di bawah pengawasan Dosen Pembimbing Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU, mengadakan inisiatif untuk melakukan pembinaan pada warga Kelurahan Panembahan terkait pelatihan Bantuan Hidup Dasar dan metode pijat jantung yang baik dan benar.
Dalam inisiatif ini, Rayhandika sebagai ketua program beserta tim KKN UGM berupaya membentuk tim Smart Intelligence Active Performer (SIAP) yang terdiri dari pemuda dan relawan dari warga Kelurahan Panembahan dengan tujuan terbentuk tim yang dapat tanggap melakukan Bantuan Hidup Dasar bila terjadi insiden henti jantung serta dapat memberikan pelatihan dan edukasi berlanjut kepada warga lain terutama yang memiliki keluarga berisiko untuk henti jantung di Kelurahan Panembahan, Kraton.
Salah satu upaya dalam program ini adalah mengadakan pelatihan interaktif bersama pemuda dan relawan. Peserta pelatihan juga melakukan praktek Bantuan Hidup Dasar setelah dilakukan pembinaan oleh tim KKN. Melalui pembinaan dan pelatihan tersebut, diharapkan peserta dapat mempraktekan Bantuan Hidup Dasar pijat jantung pada kondisi kegawat daruratan bila terjadi insiden henti jantung di daerah sekitar warga.
Dalam program tersebut, berbagai edukasi terkait henti jantung diberikan. Rayhandika selaku pemateri memberikan pembinaan mengenai teknik yang benar dalam melakukan Pijat Jantung atau Cardio Pulmonary Resusciation (CPR). "Setiap menitnya setelah terjadi insiden henti jantung, kemungkinan untuk pasien tersebut bisa diselamatkan akan terus menurun sebanyak 10 sampai 15 persen," ujar Rayhandika, "Bantuan Hidup Dasar merupakan salah satu tindakan penyelamatan pertama yang bisa dilakukan oleh warga-warga semua, pemberian bantuan BHD yang tepat dapat meningkatkan kemungkinan seorang pasien henti jantung untuk terselamatkan pada penanganan oleh pihak medis selanjutnya," lanjut Rayhandika.
Tidak hanya pemuda dan relawan, program pelatihan juga dilaksanakan melalui kerjasama dengan Kelurahan Siaga, Kampung Tanggap Bencana (KTB), beserta Redcar pada Kelurahan Panembahan. Pada kegiatan tersebut, masing-masing perwakilan dari RW di Kelurahan Panembahan diberikan kesempatan untuk mempelajari dan mempraktekan teknik Bantuan Hidup Dasar bersama tim KKN. Tim KKN juga menyerahkan poster berisi konten mengenai alur Bantuan Hidup Dasar yang benar agar masyarakat dapat mempelajari kembali mengenai teknik dan alur yang benar saat menanggapi insiden henti jantung.