Sejak pertama kali televisi dikembangkan oleh manusia, televisi mampu memberikan dampak bagi perkembangan informasi di kalangan masyarakat. Bahkan 21 November diperingati sebagai hari televisi sedunia. Namun, sama seperti teknologi lain televisi memiliki sisi positif dan negatif yang perlu diketahui.
Oleh sebab itu, sebagai pengguna maupun pengelola seharusnya saling memiliki peran untuk menggali kebergunaan media tersebut. Salah satu nya dengan cara mengoptimalkan sisi positif yang ada. Lantas, apakah kita sudah memanfaatkan televisi dengan baik?
Sebagai pengelola, pihak stasiun televisi seharusnya dapat menghadirkan program televisi yang mampu berkontribusi dalam mendukung perkembangan pengetahuan, informasi, dan penguatan moral bagi masyarakat. Namun, saat ini masih banyak program televisi yang kurang dalam mewujudkan hal tersebut.
Beberapa program televisi hanya berfokus pada pemenuhan hiburan tanpa diimbangi dengan penyampaian pesan-pesan positif untuk membekali penonton. Contohnya adalah sinetron percintaan, kekerasan, dan talkshow gosip yang mulai menjadi panutan bagi remaja dan anak-anak dengan emosi yang belum stabil.
Selain itu, tayangan televisi sangat berpengaruh terhadap gaya hidup dan pola perilaku masyarakat, terutama anak-anak yang belum bisa memfiltrasi jenis tayangan yang cocok dengan usia mereka. Sebagai contoh, adegan kekerasan dalam sinetron dapat memicu pola perilaku remaja untuk melakukan tawuran. Tentunya, remaja juga akan menganggap bahwa hal tersebut lumrah untuk dilakukan.
Sebagai penonton, kita seharusnya bisa memilih tayangan apa saja yang bermanfaat dan yang kurang bermanfaat. Terdapat beberapa program televisi yang yang dapat kita pilih untuk menambah pengetahuan dan mnegembangkan kreativitas kita. Program tersebut diantaranya program memasak, karya kreatif, berita terkini, lokakarya motivasi dll.
Selain itu, sebagai pengguna dengan usia yang mulai beranjak dewasa, kita seharusnya bisa mengkondisikan pemanfaatan televisi untuk anak-anak. Ketika melihat seorang anak yang menonton tayangan televisi tidak ramah anak, maka kita seharusnya mengganti tayangan tersebut atau mematikan televisi untuk membuat sang anak jenuh.
Acara dalam Televisi Masa Kini banyak sekali yang menayangkan tentang percintaan khususnya. Pada masa remaja percintaan memanglah menjadi hal yang lumrah dalam proses pendewasaan seseorang. Tetapi, apakah kita hanya memandang sebelah mata kepada remaja? Apakah tidak mungkin anak-anak yang menonton acara tersebut? Tentulah mungkin, bahkan biasanya pun anak-anak sering mengikut orang tua nya dan kakak nya saat sedang menonton acara televisi. Acara televisi yang menurut saya kurang pantas ditayangkan untuk anak-anak : Ikatan Cinta (yang sedang buming), Dari Jendela SMP.
Dari dua contoh diatas kita bisa menggambarkan kedua tayangan tersebut dalam genre "percintaan" tentu saja ini kurang pantas untuk anak-anak yang seharusnya orangtua nya pun melarang menonton acara tersebut. Pada cerita "Dari Jendela SMP" itu saja sudah menceritakan anak SMP yang di duga hamil ini sih sangat disayangkan film yang begitu bagus tetapi dikemas dengan kurang bagus.
Akhirnya, semoga kita semua bisa mengambil sisi baiknya dalam semua acara televisi yang ditayangkan.
Tetap semangat, jaga kesehatan, dan jangan lupa 3M nya..