Lihat ke Halaman Asli

Rayhan Abi Priyanto

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030111 UIN Sunan Kalijaga

Budidaya Tanaman Bonsai: Seni dan Dedikasi dalam Pot Kecil

Diperbarui: 18 Juni 2024   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar Pribadi

Budidaya Tanaman Bonsai: Seni dan Dedikasi dalam Sebuah Pot Kecil

Budidaya tanaman bonsai bukan sekadar hobi; ini adalah seni yang memerlukan ketelatenan, pengetahuan, dan cinta terhadap tanaman. Bonsai, yang dalam bahasa Jepang berarti "tanaman dalam pot", merupakan representasi miniatur dari pohon besar yang dibentuk dengan teknik khusus agar tetap kecil dan menarik. Keindahan dan ketenangan yang dihasilkan dari sebuah bonsai dapat menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pecintanya.

Bonsai berasal dari China lebih dari seribu tahun yang lalu dan kemudian diperkenalkan ke Jepang. Di Jepang, bonsai dikembangkan menjadi bentuk seni yang lebih halus dan mendetail. Filosofi bonsai tidak hanya tentang meniru alam dalam skala kecil, tetapi juga tentang menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam bentuk, tekstur, dan proporsi.

Menurut Mas Suwandi ,Seseorang yang bisa disebut Seniman Bonsai di Pleret, "Bonsai adalah perpaduan antara seni dan hortikultura. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang pertumbuhan tanaman serta visi estetika untuk membentuk tanaman tersebut sesuai dengan imajinasi kita."

Budidaya bonsai dimulai dengan pemilihan bahan tanaman yang tepat. Jenis tanaman yang paling sering digunakan adalah pohon pinus, beringin, dan maple. Tanaman dipilih berdasarkan ketahanan, kemampuan bertahan dalam ukuran kecil, dan estetika daunnya.

Mas Wandi menjelaskan, "Pemilihan tanaman adalah langkah pertama yang sangat penting. Tanaman harus sehat dan memiliki karakteristik yang sesuai untuk dijadikan bonsai. Setelah itu, proses pembentukan dimulai, yang meliputi pemangkasan akar, cabang, dan daun, serta pembentukan batang dengan menggunakan kawat."

Proses pembentukan ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Pemangkasan yang tepat waktu dapat membantu menjaga ukuran tanaman, sedangkan penggunaan kawat bertujuan untuk membentuk batang dan cabang sesuai dengan desain yang diinginkan. "Saat memotong cabang, kita harus memahami bagaimana tanaman bereaksi terhadap pemangkasan tersebut. Terlalu banyak memotong bisa membunuh tanaman, sementara terlalu sedikit akan membuat bonsai tidak berbentuk. Ini adalah seni dan ilmu sekaligus," tambah Mas Wandi.

Setelah tanaman dibentuk, perawatan rutin sangat diperlukan untuk menjaga keindahannya. Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati, karena bonsai yang terlalu basah atau terlalu kering bisa cepat mati. Pemupukan juga penting untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.

Handini, Karyawan dari mas wandi, berbagi pengalamannya, "Saya biasanya menyiram bonsai saya setiap dua hari sekali, tergantung pada kondisi cuaca. Selain itu, saya menggunakan pupuk organik setiap bulan untuk menjaga kesehatannya. Bonsai sangat sensitif, jadi perawatan yang konsisten sangat diperlukan."

Selain penyiraman dan pemupukan, bonsai juga perlu ditempatkan di lokasi yang tepat. Kebanyakan bonsai membutuhkan sinar matahari yang cukup, tetapi tidak langsung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline