Lihat ke Halaman Asli

Raya Restu Abi

Mahasiswa Universitas Airlangga

Tantangan Mahasiswa Terhadap AI : Dimanfaatkan atau Memanfaatkan ?

Diperbarui: 12 Desember 2024   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           

           Tantangan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada masa mendatang mulai diwaspadai saat ini. Ketika akses AI tersedia untuk publik yang cukup mudah diakses oleh siapapun, tidak bisa dipungkiri yang dimana AI dapat dimanfaatkan dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu bidang kesehatan, pendidikan, transportasi, keuangan, hiburan, Industri, dan banyak lagi. Dengan adanya AI semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan mudah, karena pemanfaatan AI dengan benar dan tepat dapat meningkatkan kualitas teknologi. Meskipun AI dapat meningkatkan kualitas teknologi tidak menutup kemungkinan AI justru menurunkan kualitas manusia, yang dimana manusia mulai ketergantungan AI menjadi mengurangi kemampuan kritisnya serta dapat menurunkan kreativitas pada manusia tersebut Mungkin AI akan menggantikan pekerjaan manusia pada masa mendatang. Jika AI benar-benar menggantikan pekerjaan manusia maka tingkat pengangguran semakin meningkat serta dapat menyebabkan ketimpangan sosial. Itu tidaklah benar karena AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan pekerjaan manusia tetapi manusia akan menggunakan AI sebagai alat mempermudah pekerjaan mereka.

           Seiring perkembangan zaman manusia harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi (AI), hal ini harus dilakukan agar manusia sendiri dapat memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) bukan malah dikendalikan teknologi tersebut. Tidak hanya satu ada dua orang, hampir semua orang ketergantungan AI sebagai contohnya  pada  mahasiswa, mayoritas mahasiswa bergantung pada AI, memang dengan adanya AI semua tugas yang ditugaskan kepada mereka mudah dikerjakan dan cepat selesai,namun jika menggunakan AI terus menerus apakah baik untuk kedepannya ?. Bisa iya bisa juga tidak mengapa demikian sebagian mahasiswa membuat hasil dari AI tersebut sebagai awal ide mereka lalu mereka kembangkan sendiri dari beberapa referensi yang ada,  dan ada sebagian mahasiswa juga mencari jawaban di AI lalu tinggal "copas" atau bisa disebut salin tempel, mereka tidak bersusah payah berpikir, berusaha mencari beberapa referensi dari internet, yang dilakukan cuma salin jawaban lalu tempel.  

           Dampak paling kritis daripada bidang lain, bidang pendidikan inilah yang perlu diwaspadai, menyebabkan kehancuran generasi muda Padahal masa depan ada di tangan mereka. Jadi sebaiknya kita memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat, kita harus terus belajar dan beradaptasi pada teknologi terutama AI. Generasi muda yang harus memimpin kelak nanti namun justru dikendalikan oleh AI, tidak bisa dibayangkan semengerikan apa dunia nanti. Tetapi tidak sedikit dari mereka yang memanfaatkan AI dengan baik dan juga bermanfaat bagi orang lain. Kita tidak bisa menyalahkan teknologi tersebut tetapi kita harus pandai berfikir lebih kritis saat menghadapi teknologi. Sebagai generasi muda yang akan mempimpin bangsa pada masa mendatang, ciptakan generasi yang akan cerdas dan paham teknologi guna kemajuan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline