Lihat ke Halaman Asli

Raya Azzikra Malewa

xi ips 1 (28)

Pahlawanku

Diperbarui: 20 November 2020   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalkan, namaku Deni. Aku tinggal di salah satu daerah di kota Yogya. Sekarang aku sedang menempuh pendidikan Ilmu Psikologi di salah satu universitas favorit di kota Yogya.

Aku adalah anak tunggal yang kini hanya memiliki orang tua tunggal, yaitu ibuku. Kakak ku tidak bernafas saat dia baru saja dilahirkan dan ayahku meninggalkan aku dan ibu berdua saat aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Aku sangat terpukul waktu itu, untung aku mempunyai ibu yang tegar dan hebat, dia selalu memberiku semangat untuk tidak terus-menerus termenung terhadap kematian ayah.

"Nak, ibu tau kamu sangat terpukul saat kehilangan ayah. Tapi mungkin ayah disana ingin melihat anaknya bisa melawan rasa kesedihan itu dan bangkit untuk bisa terus melangkah kedepan". kata ibu menemaniku di sudut kamar.

"Ibu pun merasa sangat kehilangan ayah. Tapi ibu tidak mau membebani ayah dengan terus terhanyut dalam kesedihan nak" sambungnya.

"Tapi a-aku tidak yakin bisa melangkah lagi tanpa semangat dari ayah, bu" jawabku tersedu dalam pelukan ibu

"Ibu yakin dan percaya, kamu pasti bisa. Ibu akan selalu ada disini untuk membantu kamu melangkah, bahkan ayah pun disana pasti yakin kamu bisa melewati semua ini" jawab ibu sambil meneteskan air mata.

Beberapa waktu pun berlalu, aku pun diterima di universitas yang aku impikan dengan mengambil jurusan Ilmu Psikologi. Ini semua terjadi berkat doa kedua orangtuaku.

Setelah semua itu, akupun berkemas barang barang untuk keberangkatanku ke kota Yogya besok subuh. Namun, di sela malam aku termenung memikirkan ibu. Awalnya aku ragu untuk mengambil kesempatan ini, mengingat aku harus meninggalkan ibuku sendirian. Saat malam hari, tiba-tiba, adayang mengetuk pintu kamarku.

"Nak, kamu sudah tidur? ibu boleh masuk?" suara ibu dibalik pintu

"Belum bu, masuk aja pintunya enggak aku kunci" balasku

Lalu ibu masuk dan melihatku yang sedang memikirkan sesuatu, Ibu menghampiriku sambil membawakan coklat panas untukku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline