Saya Raya Razaq siamsuar, lahir di kota Bandung Pada tanggal 9 November 2003 merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Ketika Saya Masih Bayi hingga berusia 2 Tahun saya tinggal di Cijambe, saya tidak mengingat apapun ketika tinggal disana dan keluarga kami pun memutuskan pindah rumah lagi ke daerah Kebon Kalapa Bandung yaitu ketika menginjak usia 3 tahun. Masa baita saya bisa dibilang biasa saja tidak menyenangkan dan juga tidak menyedihkan, waktu saya masuk ke TK gembira saya belajar membaca dan menulis berkat dari kedua orang tua saya. Karena ketika guru TK saya mengajarkan hal tersebut itu menurut saya tidak efektif, dan juga bertele tele. orang tua saya tidak membiarkan saya memakan makanan yang pedas hingga sampai saat ini bila saya memakan makanan tersebut itu tidak kuat di lidah. Kembali kemasa TK saya, orang tua saya cukup sering membelikan mainan yang cukup mahal karena orang tua saya yakin mainan yang mereka pilih itu bisa membuat potensi yang ada dalam diri saya ini Berkembang.
Di usia 5 tahun saya daftar ke SDN Asmi, sebetulnya pihak sekolah belum bisa menerima saya karena usia saya yang masih sangat muda dan tidak masuk dalam syarat tersebut. Tetapi karena di usia segitu saya mampu membaca dengan lancar dan menulis dengan baik pihak sekolah pun menerima saya. Karena pada saat itu untuk masuk ke sekolah dasar harus berusia 6-7 tahun, dan selama saya bersekolah itu cukup menyenangkan selain karena terdapat banyak jajanan yang saya sukai teman teman saya pun sangat asyik dan konyol.
Di kelas 1 hingga kelas 4, saya masih belum memililiki banykak teman, karena orang tua saya yang terkadang suka ikut campur tangan bila memilih teman mulai dari tempat duduk yang diatur oleh orang tua hingga berangkat dan pulang sekolah masih suka diantar. Karena tersebut terkadang saya suka diejek oleh oleh teman saya, dan tak jarang ada teman yang selalu mengganggu saya yang mengakibatkan pertengkaran. Dan dimulai dari kelas 5 saya meminta orang tua saya untuk mandiri dan akhirnya orang tua saya mengizinkan hal tersebut. Teman teman pun semakin bertambah dan banyak yang tadinya suka mengejek kini menjadi kawan.
Hingga saya naik kelas 6 pertemanan pun semakin erat hingga ketika saya menghadapi ujian nasional, kami lebih sering main ketimbang belajar untuk menghadapi ujian nasional. Meskipun begitu saya juga menyempatkan untuk selalu belajar guna mempermatangkan persiapan saya menghadapi ujian nasioanal. Haripun tiba, terbilang cukup sulit ketika saya mengerjakan soal itu dan pengumuman pun telah tiba, dengan nilai yang cukup saya memutuskan untuk daftar ke SMPN 3 Bandung, cukup sedih karena saya dan teman teman SD harus berpisah tetapi tak apa kenangan tersebut ketika saya masih SD akan selalu saya ingat. Saya pun diterima di SMPN 3 Bandung dengan pengalaman dan kenangan yang baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H