Lihat ke Halaman Asli

Raya Rukmana

Mahasiswa Jurnalistik

Khawarij dan Pemikirannya

Diperbarui: 24 Desember 2023   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Khawarij adalah kelompok radikal yang ada pada zaman para sahabat. Khawarij sendiri memiliki makna keluar, muncul, memberontak, dan beberapa lainnya. Kelompok ini terbentuk atas rasa kekecewaan pada pengambilan keputusan yang terjadi pada perang shiffin pada masa kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib, yang membuat mereka memisahkan diri dan memiliki pandangannya sendiri.

Berbicara tentang pemikirannya, ada beberapa hal yang membuat kelompok ini menjadi sebuah gerakan yang radikal, salah satunya adalah takfir atau pengkafiran. Mereka memiliki pandangan sendiri untuk mendefinisikan seorang yang kafir dan seorang yang beriman. Mereka juga sebuah kelompok yang sangat mudah untuk mengangkat senjata dalam penyelesaian masalah, menurut Ibnu Abi Al-Adid jika kita ingin melihat sebuah definisi dari kebodohan, maka lihat lah pada kebiasaan kelompok ini dalam menyelesaikan perbedaan dan permasalahan. Mereka jauh dari sebuah ilmu pengetahuan yang membuat mereka menafsirkan alquran dengan cara yang salah. Kelompok ini mudah memerangi kelompok atau pemimpin yang berbeda pandangan, tidak segan untuk membunuh dan memerangi sebuah kelompok.

Khawarij juga memiliki kekhasan dalam memandang kepemimpinan, salah satunya terlihat dari slogan yang mereka punya, yaitu "La hukma illa lillah" yang artinya tidak ada keuputusan selain keputusan Allah. Menurut mereka hanya keputusan yang datangnya dari Allah lah yang berlaku, manusia sebagai makhluk tidak memiliki hak dalam memutuskan sebuah keputusan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline