Lihat ke Halaman Asli

Rawis rengga

CEO perusahaan swasta

Waktu Pemupukan yang Tepat dan Kelebihan Kekurangan Pupuk Organik dan Kimia

Diperbarui: 25 Juni 2024   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi 

Pemupukan sayuran yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan optimal dan hasil yang baik. Berikut adalah panduan umum tentang waktu pemupukan sayuran:

1. Pemupukan Dasar (sebelum tanam)
   - Dilakukan sebelum tanam, biasanya saat pengolahan tanah.
   - Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang atau kompos, yang berfungsi memperbaiki struktur tanah dan menambah kandungan bahan organik.

2. Pemupukan Awal (saat tanam)
   - Dilakukan bersamaan dengan penanaman bibit.
   - Pupuk yang digunakan biasanya pupuk NPK dengan perbandingan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tertentu.

3. Pemupukan Susulan (setelah tanam)
   - Dilakukan beberapa kali selama masa pertumbuhan tanaman.
   - Frekuensi dan jumlah pemupukan tergantung pada jenis sayuran yang ditanam. Misalnya:
     - Sayuran daun (bayam, kangkung, selada) biasanya dipupuk setiap 2-3 minggu sekali.
     - Sayuran buah (tomat, cabai, terong) dipupuk setiap 3-4 minggu sekali.
   - Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk cair atau pupuk granul yang dilarutkan dalam air.

4. Pemupukan Tambahan
   - Dilakukan jika terlihat gejala kekurangan unsur hara pada tanaman, seperti daun yang menguning atau pertumbuhan yang lambat.
   - Biasanya menggunakan pupuk mikro atau pupuk khusus yang mengandung unsur hara tertentu sesuai kebutuhan tanaman.

*Catatan Tambahan:
- Pemupukan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan yang berlebihan dan memastikan penyerapan nutrisi yang optimal oleh tanaman.
- Pastikan untuk mengikuti rekomendasi dosis dan jadwal pemupukan yang sesuai dengan jenis tanaman dan kondisi tanah di lokasi penanaman.

Dengan pemupukan yang tepat waktu dan sesuai dosis, sayuran dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang optimal.
Pemilihan antara pupuk organik dan pupuk kimia tergantung pada beberapa faktor, termasuk tujuan pertanian, kondisi tanah, jenis tanaman, dan praktik pertanian yang diinginkan. Berikut adalah perbandingan antara pupuk organik dan pupuk kimia untuk membantu menentukan mana yang lebih cocok:

# Pupuk Organik
Kelebihan
1. Meningkatkan Kesuburan Tanah Pupuk organik meningkatkan struktur tanah dan kesuburannya dengan menambah bahan organik.
2. Ramah Lingkungan Pupuk organik biasanya lebih ramah lingkungan dan mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
3. Ketersediaan Nutrisi Melepaskan nutrisi secara perlahan sehingga tanaman mendapatkan pasokan nutrisi yang stabil dalam jangka panjang.
4. Kesehatan Tanah Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang penting untuk kesehatan tanah jangka panjang.

Kekurangan
1. Kandungan Nutrisi yang Tidak Konsisten Kandungan nutrisi dalam pupuk organik bervariasi dan tidak selalu mencukupi kebutuhan spesifik tanaman.
2. Volume dan Biaya Biasanya diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan pupuk kimia, yang bisa meningkatkan biaya dan kebutuhan transportasi.
3. Kecepatan Reaksi Nutrisi dari pupuk organik dilepaskan lebih lambat sehingga mungkin tidak memberikan respons cepat pada tanaman yang membutuhkan nutrisi segera.

# Pupuk Kimia
*Kelebihan
1. Kandungan Nutrisi yang Konsisten Pupuk kimia memiliki kandungan nutrisi yang spesifik dan konsisten, sehingga lebih mudah untuk mengatur dosis sesuai kebutuhan tanaman.
2. Cepat Tersedia Nutrisi dalam pupuk kimia biasanya tersedia dengan cepat untuk diserap oleh tanaman, memberikan respons cepat terhadap kebutuhan tanaman.
3. Efisiensi Penggunaan Biasanya diperlukan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan pupuk organik untuk mencapai hasil yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline