Blue Fire Steak yang berlokasi di Golf Island PIK RGII 29-30 Pantai Indah Kapuk adalah restoran yang saat ini mempunyai cabang di Jakarta dan Balikpapan tetapi untuk perkembangan ke depan, mereka akan membangun restoran di beberapa kota besar dengan Central Kitchen di beberapa titik tertentu sebagai gudang sekaligus pusat pengolahan
Owner Blue Fire Steak, Chef Lintang yang sudah 30 tahun malang melintang di bisnis FnB (Food and Beverage) menginginkan sebuah system yang terintegrasi mulai dari pembelanjaan, stock gudang, penjualan, finance sehingga hasil akhirnya bisa dijadikan bahan untuk pengambilan keputusan
Keunikan restoran ini adalah menerapkan system table service dengan pendekatan hospitality sehingga membuat semua karyawan dan system resto-nya berorientasi kepada kepuasan pelanggan
"Ada 2 type restoran yang ada saat ini yaitu system quick service dan table service dimana masing-masing mempunyai keunikan sendiri dan Blue Fire Steak memilih system table service karena disesuaikan dengan target market perusahaan," Tutur Chef Lintang
Mengacu kepada blue print Blue Fire Steak yang akan membangun beberapa restoran dengan beberapa Central Kitchen serta pemilihan system table service maka berimpact kepada pembangunan integrasi antar divisi yang salah satunya adalah menerapkan system MULTI COMPANY sambil dilakukan custom untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada
Pemilihan system ERP Odoo dari PRAKOM yang bisa di custom sesuai kebutuhan para stakeholder serta untuk memenuhi kebutuhan pasar menjadi pilihan utama karena implementasinya mudah, cepat serta hasil akhirnya bisa dengan mudah dipahami oleh pemakai
Dalam mendevelope sistem ERP Odoo dilakukan perombakan total dari pakem restoran yang ada bahkan modul manufacturing yang biasa digunakan untuk industri manufaktur juga dipasangkan untuk mendukung system hospitality serta kemudahan membaca data
Goal Blue Fire Steak sebetulnya simple saja yaitu
1. Bisa mengcover system table service
2. Data mudah dibaca untuk pengambilan keputusan
Tetapi biarpun goalnya simple ternyata tidak semudah itu dalam proses development-nya, dibutuhkan diskusi yang ketat dan pembuatan alur program se-efisien mungkin serta algoritma sederhana agar program bisa berjalan cepat dan lancar