Lihat ke Halaman Asli

Rawi Wahyudiono

Lebih dari 25 tahun pengalaman di dunia Information Technology

Duit Jutaan Rupiah Berceceran di Sepanjang Trans-Sulawesi

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1290776022530849736

[caption id="attachment_77017" align="alignleft" width="442" caption="dobel kabin Hilux, innova menjadi angkutan barang di sulawesi"][/caption] Sewaktu saya menempuh perjalanan dari Palu ke Toli-toli di Sulawesi Tengah yang ditempuh sejauh 460km dengan sebuah mobil “mewah” di jawa, saya menemukan banyak hal yang menarik di sepanjang perjalanan.

Perjalanan selama 12 jam dimulai pukul 19.00 WITA dari kota Palu. Jalan berkelok-kelok menembus bukit, hutan dan perkampungan membuat perjalanan ini menjadi sebuah petualangan. Jalan yang digunakan saat itu adalah jalan Trans Sulawesi pantai barat. Di sepanjang perkampungan yang dijadikan sebagai jalan propinsi, saya melihat banyak sekali sapi-sapi penduduk yang dibiarkan berkeliaran bahkan tidur-tiduran di tengah jalan. Benar-benar di tengah….. dan sapi-sapi ini akan minggir setelah mobil meng-klakson dengan kencang berkali-kali. Dan herannya, kata orang-orang sana sapi-sapi ini tidak pernah hilang. Tanjakan dan turunan yang curam ditambah lagi dengan minimnya rambu-rambu dan marka jalan maka satu-satunya petunjuk adalah suara klakson dan lampu mobil. Jadi sepanjang perjalanan kita akan bising dengan suara klakson yang seolah-olah tidak ada capeknya untuk terus berteriak. [caption id="attachment_77019" align="alignleft" width="300" caption="sapi-sapi berharga jutaan rupiah menjadi "]

1290776221813121533

[/caption] Selain itu sang sopir juga sering bertegur sapa dengan sopir lain di tengah jalan sambil ketawa-ketawa dan bisa selesai jika ada mobil lain yang lewat. Kata orang toli-toli kondisi jalan ini sekarang  sudah “bagus” dibandingkan dulu biarpun dibeberapa titik  lebih banyak hancurnya daripada yang sudah di aspal. Mobil bisa jalan 80 km/jam itu sudah bagus dan kalaupun bisa paling juga cuma beberapa menit.Berhenti di tempat makan juga dilakukan se-enaknya oleh si sopir, bisa 30 menit atau 1 jam atau bahkan bisa sampai si sopir sudah puas ngobrolnya. Perjalanan Palu ke Toli-toli sangat cocok buat mereka yang suka petualangan dan tidak cocok buat yang suka mabuk. Saran saya lebih baik sebelum berangkat minum obat anti mabuk lalu tidur saja biar tidak merasakan sensasi “perputaran” jalannya Salam sukses dunia akherat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline