Lihat ke Halaman Asli

Rawi Wahyudiono

Lebih dari 25 tahun pengalaman di dunia Information Technology

Petilasan Kerajaan Galuh di Karangkamulyan - Tour De Java Part 5

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IMG00702

Maaf-maafan sudah... nyekar ke makam juga sudah... ke rumah saudara terdekat juga sudah... sekarang saatnya untuk jalan-jalan ke tempat wisata. Tujuan terdekat adalah ke Karangkamulyan di situs Ciung Wanara, sebuah tempat petilasan kerajaan Galuh. Lokasinya sekitar 14km dari pusat kota ciamis di pinggir jalan raya Ciamis Banjar. Tempatnya sangat mudah sekali ditemukan. Pertama kali melihat dari depan lokasi ini sungguh menarik untuk dijelajahi. Dengan menebus tiket sebesar 1.500/orang maka tempat ini sangat murah meriah dan bisa dijadikan prioritas untuk kunjungan ke Ciamis setelah pantai Pangandaran. Pertama kali masuk saya tertarik dengan tulisan di papan petunjuk "Jalan ini dulu digunakan sebagai penghubung dari kerajaan Pajajaran ke kerajaan Majapahit". Pikiran saya langsung kembali ke masa lalu, ke jaman kerajaan Pajajaran,  apalagi ditambah di sekitarnya masih penuh dengan pohon-pohon tua berdiameter besar dan pohon bambu tua yang melengkung seolah-olah menjadi payung kalau kita berjalan.

Bagi yang bisa memegang tongolan tepat ditengah pohon dengan mata tertutup maka keinginannyabisa terkabul

Bagi yang bisa memegang tongolan tepat ditengah pohon dengan mata tertutup maka keinginannya bisa terkabul Selain itu ada yang menarik lagi, disitu ada sebuah pohon besar yang di tengahnya ada tongolannya. Konon bagi siapa yang bisa memegang tepat ditengah dari jarak beberapa meter dengan mata terpejam maka segala keinginannya bisa terkabul.

Dulu digunakan sebagai tempat berdoa oleh masyarakat sekitar

Dulu digunakan sebagai tempat berdoa oleh masyarakat sekitar Sebetulnya banyak sekali tempat yang menarik disini hanya saja ada banyak kekurangan jika tempat ini benar-benar mau dijadikan tempat wisata "betulan" seperti tidak adanya papan informasi yang menerangkan tentang kegunaan dari suatu situs. Alangkah baiknya jika dijelaskan bahwa tempat ini dulunya digunakan oleh raja anu sebagai tempat untuk anu atau informasi tambahan lainnya yang berhubungan. Ada beberapa masukan setelah saya melihat keadaan tersebut diatas.
  1. Memberikan petunjuk pada beberapa tempat bersejarah sebagai pusat informasi
  2. Kebersihan dijaga dengan pengadaan tempat sampah di beberapa titik. Tidak usah terlalu bagus yang penting bisa menampung sampah dan kelihatan alami
  3. Di dekat sungai dibikin wisata air seperti berjalan susur sungai, berperahu, dll

Lobang di pohon tua bisa muat 3 orang

Lobang di pohon tua bisa muat 3 orang

Suasana sungai yang tidak dalam dan masih alami

Suasana sungai yang tidak dalam dan masih alami

Jika beberapa hal diatas dirasakan berat dalam hal keuangan oleh PEMDA, maka PEMDA bisa bekerjasama dengan pihak swasta untuk melakssanakan program diatas. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah melibatkan segenap komponen masyarakat Ciamis dalam upaya untuk meningkatkan keberadaan  situs wisata ini agar lebih menarik seperti kaum Akademisi, LSM, tokoh masyarakat, pengusaha dan masyarakat lainnya yang peduli dengan kemajuan kota Ciamis.

Saya yakin jika dikerjakan bersama-sama maka segala sesuatu yang kelihatannya sulit akan bisa diselesaikan dengan mudah. Salam sukses dunia akherat, Perjalanan ke Ciamis - Tour De Java part 1 Gurame, buku, majalah, laptop, BB jadi teman setia - Tour De Java part 2 Seandainya suasananya bisa berlanjut di luar bulan Ramadhan... ..- Tour De Java part 3 Cara menghidupkan denyut nadi kota kecil - Tour De Java part 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline