Antara Harapan dan Kenyataan kadang memang bisa saling bertolak belakang alias tidak bisa nyambung, siang ini mencoba mengupas berbagai hal yang terjadi di Negeri bernama Indonesia memang tidak ada habisnya, dari berita kegagalan U-19 yang gagal total di Piala Asia U-19 di Myanmar, dimana dari tiga pertandingan penyisihan group, Indonesia dipaksa untuk pulang tanpa point alias kalah semua. lantas seantero Indonesia menghujat kekalahan Tim U-19 dan pelatih karena tidak bisa membawa ekspetasi yang terlalu tinggi dari rakyat Indonesia. Lalu apa yang salah dengan keadaan ini, padahal sebelumnya persiapan ke myanmar, U-19 banyak melakoni pertandingan- pertandingan baik lokal maupun internasional, dari hasilnya U-19 tidak mengecawakan karena secara grafik masih pada lajur positif. apakah faktor yang menyebabkan Indonesia U-19 gagal total, jika diukur dengan keilmuan maka tim U-19 kalah secara teknik dan skil.. titik sudah begitu saja. sebuah tim bisa bisa dikatakan mempunyai kemampuan dalam mengolah bola apabila bisa menguasai pertandingan dengan permainan yang cantik dan bisa menghasil peluang demi peluang untuk menghasilkan gol.
Lepas dari kekalahan dari U-19, kita harus instropeksi diri, apakah yang harus dibenahi dari kekalahan ini, dari berbagai media sudah beberapa yang menyimpulkan bahwa kekalahan dari U-19 karena faktor kebosanan yang melanda antar pemain dan puncaknya adalah kekalahan di turnamen pemanasan dibrunai dimana mengalami kekalahan dengan tim sekelas brunai.
Tim U-19 adalah Indonesia dan Indonesia sebuah nama Negara di Asia Tenggara, sebagai negara terbesar dan terbanyak penduduk, dengan berbagai kelebihannya, dari alamnya yang beraneka ragam keindahan baik satwa flora dan fauna. kita terlahir dengan Keindahan itu, kebanggaan harus selalu ditumbahkan kedalam sanubari anak-anak Indonesia bahwa mereka terlahir di sebuah negeri yang tepat.
Maraknya pemberitaan Negatif dinegeri ini dari Korupsi, Kolusi, Pembalakan Hutan dan berita-berita negatif lain yang menyebabkan pengikisan terhadap rasa cinta manusia Indonesia terhadap negeri Indonesia. karena dengan begitu maka mental-mental yang berkembang akan rapuh ketika menghadapi bangsa lain baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya, olah raga, iptek dan bidang-bidang lainnya.
dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa Indonesia harus membuat landasan terhadap mental yang kuat dan milintasi kecintaan terhadap bangsanya sendiri, dengan membangun nilai-nilai positif terhadap Indonesia maka akan tumbuh suatu mental terhadap kebangsaan itu. Hal itulah yang harus kita ajarkan keanak cucu kita agar mereka bangga menjadi bangsa Indonesia.
Subali II, Concept, idea And Friendship
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H