Lihat ke Halaman Asli

vepouvez

pelajar

Lelaki Pemecah Ketenangan

Diperbarui: 10 Maret 2023   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cerpen yang berjudul "Lelaki Pemecah Ketenangan"  Karya Nilla A Asrudian ini menceritakan tentang kehidupan rumah tangga Padma. Rumah tangganya yang diwarnai asin manis kehidupan mulanya berjalan lancar. 

Rumah tinggal Padma berada dilingkungan yang nyaman. Letaknya berada jauh di tengah perkampungan namun akses jalan yang dibangun dengan baik serta teduhnya pepohonan dan rumpun-rumpun bambu di beberapa titik, sedangkan rumah lama mereka, sebuah pemukiman padat di Ibu Kota, mereka tinggalkan setelah prahara melanda rumah tangga mereka. 

Kehidupan mereka yang awalnya baik-baik saja di kampung tiba-tiba meninggalkan perasaan curiga di hati Padma ketika ada seorang lelaki muda yang menyewa rumah kosong di samping rumahnya. Padma melihatnya terlalu apik untuk seorang bujangan. Pikirannya mengembara, mengingatkan dirinya untuk waspada. Tangis Padma pecah teringat prahara rumah tangga yang menyebabkan mereka menjual rumah lamanya. Saat itu, suaminya mengakui memiliki lelaki lain sebagai labuhan cinta.

 Penulis sungguh mahir dalam memikat pembaca dalam pemilihan kata. Alur cerita yang sulit ditebak menjadikan cerita ini lebih menarik. Namun, dilain sisi cerita ini tidak sesuai dengan norma agama dan tidak layak dibaca oleh anak dibawah umur.

Cerita ini menarik, namun sayangnya kurang layak untuk dibaca oleh pembaca dibawah umur. AKhirnya yang sungguh plotwist, kisah asmara yang menyimpang yang banyak terjadi dijaman sekarang menjadikan pembaca merasa menggebu-gebu diakhir cerita. 

Hikmah dari cerita ini rasa cinta itu memang layak ada tapi Tuhan sudah menakdirkan Adam dan Hawa sehingga tidak ada cerita yang menyebutkan bahwa Adam layak bercinta dengan Adam lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline