Lihat ke Halaman Asli

Ravik Walhidayah

“Across the sea of space, the stars are other suns.” ― Carl Sagan

Fakta Menarik Tentang Perpustakaan Alexandria

Diperbarui: 24 Januari 2024   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

perpustakaan alexandria yang dibagun pada 232 SM, adalah perpustakaan kuno yang memiliki koleksi buku yang sangat lengkap pada saat itu hal buku jauh berharga dari pada emas, saat para penjelajah mendatangi Kota Aleksandria  hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa bawaan kapal para penjelajah tersebut bukan itu mencari emas atau barang berharga melainkan untuk mencari manuskrip dan buku kemudian ini diambil lalu dibuat salinanya untuk di simpan di perpustakaan alexandria, namun meskipun demikian keberadaan dari perpustakaan musnah, hal ini sangat disayangkan mengingat bahwa banyak sekali keilmuan yang di hasilkan dari perpustaakaan ini salah satunya teori heliosentris seperti yang kita tau bahwa teori heliosentris ditemukan di abad ke 16 oleh nicolas copernicus namun hal ini telah ditemukan lebih dahulu, pada abad ke 3 SM oleh  Eratosthenes yang hanya bermodalkan tongkat,mata,kaki,dan otak teorinya sangat sederhana jika bumi itu datar maka tidak mungkin 2 buah tongkat memiliki bayang yang berbeda panjangnya bayangan tongkat tersebut akan selalu sama panjangnya maka ini akan menjelaskan bahwa bumi berbentuk bulat bukan datar selain itu eratosthenes juga berhasil menghitumg keliling bumi yaitu 40.000 km.

ini hanya segelintir penemuan yang di temukan dimasa itu dan masih banyak lagi penemuan yang ditemukan dan tersimpan dari perpustakaan ini, teori temuan yang ditemukan di masa sekarang mungkin saja telah ditemukan dimasa itu namun hal terbuang sia-sia disebabkan tragedi terbakarnya perpustakaan ini pada saat itu pemukaan sungai nil tertutup sepenuhnya oleh lembaran buku yang bertebaran bisa dibayangkan bagaimana pengetahuan dimasa ini jika saja perpustakaan alexsandria tidak dibakar saat itu mungkin saja kecepatan cahaya, obat dari segala penyakit,kolonisasi di mars itu bukan hanya sekedar teori diatas kertas belaka.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline