Jangli, Semarang (10/8) Virus Covid-19 masih ada sampai saat ini, sehingga menyebabkan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) TIM II Universitas Diponegoro menjadi berbeda dibanding dengan KKN sebelum adanya pandemi yaitu program kerja selama KKN dilaksanakan secara online guna mencegah penularan virus tersebut. Penyebaran virus covid-19 telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Desa Jangli. Desa Jangli merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Tembalang yang terdampak adanya penyebaran virus Covid-19. Berdasarkan wawancara dengan Pak Eko selaku Ketua RW 2 Desa Jangli, beliau mengatakan bahwa masih ada beberapa warganya yang terpapar virus tersebut. "Disini, masih ada warga yang kurang memperhatikan pentingnya meningkatkan imunitas tubuh, mereka jarang meminum vitamin atau peningkat imun lainnya. Sehingga sampai saat ini virus Covid-19 masih ada di RW kami" tutur Pak Eko.
Selain banyak warga yang kurang memperhatikan imun tubuh, permasalahan lain di Desa Jangli adalah banyak ibu-ibu yang kehilangan pekerjaannya akibat adanya pandemi serta kegiatan pertemuan PKK menjadi terhambat karena larangan adanya kerumunan yang seharusnya banyak kegiatan dilaksanakan bersama. Berdasarkan hal tersebut, Ravika Yuliana mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika UNDIP dengan bimbingan Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes membuat program kerja pelatihan pembuatan produk inovasi serai dan jahe menjadi sirup peningkat imunitas tubuh serta dapat berpotensi sebagai produk rumahan yang menarik. Produk inovasi tersebut bernama Sirup SeJa, nama SeJa berasal dari bahan utama yang digunakan yaitu serai dan jahe. Kedua bahan tersebut mengandung senyawa yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Ravika telah melaksanakan sosialisasi melalui grup WhatsApp PKK RW 2 Desa Jangli pada (31/7). Sosialisasi didukung dengan penyebaran video cara pembuatan sirup serai dan jahe yang sudah Ravika unggah melalui akun YouTubenya, pembagian poster, buku pedoman praktis pembuatan sirup serai dan jahe serta pembagian bahan pembuatan produk tersebut untuk diuji cobakan Ibu-Ibu PKK secara langsung di rumah.
Walaupun belum bisa bertatap muka secara langsung, Ibu-Ibu PKK RW 2 terlihat sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi, terlebih setelah Ravika memberikan bahan produk untuk diuji cobakan secara langsung di rumah.
Setelah adanya sosialisasi, pada tanggal 1 Agustus 2021 Ravika membagikan bahan yang digunakan dalam pembuatan sirup serai dan jahe yang sudah dikemas bersama buku panduan kepada Ketua PKK RW 2 Desa Jangli. Proses pendistribusian dibantu oleh beliau bersama sekretarisnya. Kemudian Ibu-Ibu menerima bahan dengan sangat antusias dan langsung mempraktekkannya di rumah masing-masing, sehingga dapat dipastikan bahwa kegiatan ini aman tanpa adanya kerumunan.
Ketua PKK RW 2 Desa Jangli memberikan ucapan terimakasih atas segala informasi bermanfaat yang sudah diberikan Ravika sebagai mahasiswa yang telah menyebarluaskan pengetahuan mengenai pembuatan produk inovasi sirup serai jahe kepada Ibu PKK RW 2. Bu Qiah (54) menuturkan bahwa setelah meminum sirup serai jahe ini, badan menjadi hangat dan segar, rasanya yang sangat enak dan cara pembuatannya mudah sehingga dapat dicoba sendiri di rumah serta bahan-bahannya juga mudah didapat. "Pembuatan sirup serai jahe (seja) selain dapat dikonsumi sendiri bersama keluarga sebagai minuman penambah imunitas tubuh, sirup seja juga diharapkan bisa menjadi produk unggulan desa Jangli" ujar Bu Retno anggota PKK RW 2. " Allhamdulillah berkat pelatihan pembuatan sirup serai dan jahe ini sangat bermanfaat untuk warga kami khususnya RT 8 dimana warganya banyak yang abis isoman jadi bisa untuk penambah imun karena khasiat serai dan jahenya" ujar Bu Nanik anggota PKK RT 8 RW 2.
Diharapkan dari program kerja ini, Ibu PKK dapat terampil dalam memanfaatkan tanaman obat seperti serai dan jahe sebagai minuman peningkat imunitas tubuh dan sebagai inovasi produk UMKM. Walaupun masih dalam kondisi pandemi, tetap tingkatkan imun tubuh dan jangan lupa untuk berinovasi dalam segala hal.