Lihat ke Halaman Asli

MAN 3 Kediri Gelar Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1446 H

Diperbarui: 23 Januari 2025   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KH Nur Hadi (Mbah Bolong) memberikan tausiyah di panggung, menyampaikan pesan-pesan penting tentang makna salat dalam kehidupan umat Muslim.

Kediri, 23 Januari 2025 -- MAN 3 Kediri menggelar Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H pada Kamis pagi, 23 Januari 2025. Acara yang berlangsung di aula madrasah ini dihadiri oleh Kepala MAN 3 Kediri, Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, jajaran guru, staf, mahasiswa dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAI Faqih Asy'ari Kediri, dan IAI Hasanuddin Pare Kediri yang sedang menjalani program magang, serta seluruh siswa MAN 3 Kediri.  

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala MAN 3 Kediri, Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, yang menyampaikan pentingnya memaknai Isra Mi'raj sebagai momen untuk memperdalam keimanan dan memperbaiki kualitas ibadah. "Isra Mi'raj adalah momen spiritual yang membawa pesan mendalam tentang pentingnya shalat. Kita semua, baik siswa maupun pendidik, harus menjadikan shalat sebagai pondasi utama kehidupan kita," tuturnya.  

Beliau juga menekankan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi lebih kepada penguatan nilai-nilai religius yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Grup Banjari Ar Ridwan dari MAN 3 Kediri mengiringi acara dengan lantunan suara merdu dalam rangkaian peringatan Isra Mi'raj.

KH Nur Hadi, atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Bolong, hadir sebagai penceramah utama dalam acara ini. Dalam tausiyahnya, beliau menyoroti shalat sebagai inti dari seluruh ibadah dalam Islam. "Shalat adalah tiang agama yang menopang seluruh amal lainnya. Jika shalat kita baik, maka baik pula amal-amal kita yang lain," tegasnya. Melalui hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, beliau mengingatkan bahwa shalat menjadi amalan pertama yang akan dihisab di akhirat.  

KH Nur Hadi menggunakan pendekatan sederhana namun sarat makna dalam menyampaikan pesan kepada para siswa. "Hidup ini seperti menyelam di laut yang dalam. Selama kita masih fokus pada arah tujuan, kita bisa mencapai daratan. Tapi jika kita tenggelam dalam godaan dunia, semuanya akan menjadi gelap," ungkapnya, memberikan metafora yang menggugah.  

Beliau juga mengajak generasi muda untuk menjaga hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah yang konsisten dan khusyuk. Tantangan zaman yang serba cepat, menurutnya, tidak boleh menjadi alasan untuk melupakan kewajiban utama sebagai seorang Muslim.  

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh KH Nur Hadi. Peringatan Isra Mi'raj ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi seluruh peserta untuk meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW dan memperkuat hubungan spiritual melalui shalat sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.  

"Semoga acara ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan menjadi Muslim yang lebih baik," tutup Drs. Jamiluddin, M.Pd.I, penuh harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline