Lihat ke Halaman Asli

Doa 03:00

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagi, lagi dan lagi.
Suara itu tetap memaki.
Tak peduli hatiku menjerit.

Aku mencintainya, adu ku pada Tuhan.
Ini doaku setiap malam.

Tuhan, aku tau Kau selalu dekat.
Jerit pilu ini tentu amat Kau tahu.
Kau yang paling mengerti apa arti dirinya bagi ku.
Dia segalanya Tuhan. Setelah Kau dan kedua orangtua ku.

Ridhoi kami Tuhan. Ridhoi kami.
Peluk tubuh ku Tuhan. Peluk juga dia.
Tolong Peluk lah kami. Agar lebih kuat jalani hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline