Lihat ke Halaman Asli

Kolaborasi KKN Unisnu XVII, Meningkatkan Kesadaran dan Pencegahan Stunting pada Ibu-Ibu Balita di Desa Gidangelo

Diperbarui: 8 Agustus 2024   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolaborasi KKN UNISNU dan Posyandu Gidangelo

Pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNISNU XVII berkolaborasi dengan Posyandu Desa Gidangelo untuk menyelenggarakan sosialisasi pencegahan stunting. Acara ini berlangsung di Puskesmas Pembantu (PUSTU) Desa Gidangelo, dihadiri oleh 15 orang yang terdiri dari ibu-ibu dan balita. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat Desa Gidangelo mengenai stunting, mulai dari penyebab, dampak, hingga upaya pencegahannya

Anak dikatakan stunting dikarenakan kurangnya perhatian dalam menjaga pola makan, hal ini, merupakan salah satu penyebab terjadinya kondisi gangguan pertumbuhan pada janin dan bayi. Diawali dengan sambutan dari Wakil Kormades KKN UNISNU Jepara, Raudhotul Jannah. Dalam sambutannya, Wakil Kormades menekankan pentingnya pencegahan stunting untuk masa depan anak-anak. “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami dalam membantu masyarakat untuk memahami dan mengatasi masalah stunting yang sering terjadi. Kami berharap informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Jannah.

Setelah sambutan dari Wakil Kormades, materi Sosialisasi Pengenalan dan Pencegahan Stunting Ibu Balita disampaikan oleh Bidan Hana Rahmawati. Dalam penjelasannya, Bidan Hana Rahmawati menjabarkan berbagai aspek pencegahan stunting, termasuk pentingnya nutrisi seimbang, pola makan yang baik, dan pemantauan pertumbuhan anak. “Stunting adalah masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi masa depan anak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan perhatian ekstra pada asupan gizi dan kesehatan balita sejak dini,” kata bidan Hana Rahmawati.

Bidan Hana juga menjelaskan langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan di rumah untuk mencegah stunting, serta menjawab berbagai pertanyaan dari peserta mengenai cara terbaik merawat dan memastikan kesehatan anak. Selain itu, Bidan Hana menegaskan bahwa nutrisi susu yang baik adalah ASI atau susu pengganti yang sudah disesuaikan dengan umur bayi dan ibu hamil. Oleh karena itu, bidan Hana juga menghimbau untuk menghindari susu kental manis untuk dikonsumsi baik oleh ibu hamil maupun bayi. Peserta sangat antusias mengikuti sesi tanya jawab serta menunjukkan kepedulian dan keterlibatan aktif dalam upaya pencegahan stunting.

Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Gidangelo akan pentingnya gizi seimbang sejak dini, diharapkan dapat memutus rantai stunting dan menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas. Tim KKN UNISNU XVII berharap bahwa acara ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat Desa Gidangelo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline