Lina adalah seorang remaja yang semangat beribadah ditambah lagi jika momen tersebut bertepatan dengan bulan suci ramadhan. Maka bisa dipastikan semangatnya pun akan semakin berlipat ganda untuk menuai banyak pahala.
Untuk pelaksanaan shalat tarawih sendiri ia pun biasanya memilih untuk tidak membawa gawai demi bisa fokus dengan shalat dan tidak terganggu dengan notifikasi yang masuk.
Pada suatu malam ia pun memilih untuk mengisi ulang daya sebelum berangkat ke mesjid. Tujuanya agar ketika pulang nanti daya baterai gawainya sudah terisi penuh.
Agenda shalat tarawih yang dekat dengan rumahnya tersebut pun siap dalam waktu sekitar 90 menit dan seperti biasanya dia pun memilih pulang dengan berjalan kaki santai dan dengan berlalunya waktu 6 menit dia pun sudah sampai kerumahnya.
Setelah tiba dirumah ia melanjutkan dengan makan malam dan cemilan karna memang si Lina dia cuma makan sedikit saat berbuka sehingga tidak membuat lambungnya penuh sesak dengan makanan yang justru mengganggu kekhusyukan shalat tarawih.
Selain itu ia juga sangat memperhatikan kesehatan yang juga menyarankan untuk makan bertahap bukan mode balas dendam sedangkan lambung belum siap untuk menerima makanan dalam porsi banyak secara bersamaan.
Setelah selesai makan ia pun mendekati gawainya yang masih dicharger tersebut dan ingin memainkannya. karna sudah lama ia tinggalkan tadi.
Namun ekspresi bahagianya tiba tiba berubah ketika melihat persentase batere yang tertera digawainya kok tidak berubah yakni sama seperti saat pertama kali di charger.
Yasudahlah tanpa berfikir terlalu lama ia biarkan gawainya tetap disana dan melanjutkan rebahan dikamar.
Dalam momen rebahan itulah ia baru teringat bahwa stop kontak yang terhubung langsung ke arus lisrik udah dia cabut duluan sebelum mengisi daya baterai.