Indonesia akan menjadi tuan rumah piala dunia U-20 pada bulan Mei-Juni Mendatang. Piala U-20 sendiri akan diikuti oleh 24 negara dari 5 konfenderasi.
Diantara Negara yang lolos piala dunia U-20 adalah Israel. Dengan demikian, otomatis Israel akan berpartisipasi sebagai kontestan piala dunia yang berlangsung di Indonesia tersebut.
Namun keikutsertaan Israel Ke Indonesia mengahdirkan pro kontra. Sebagiannya dengan tegas menolak karena secara kenegaraan Negara yang kini bergabung dengan UEFA dalam hal sepak bola tersebut adalah penjajah dan sampai saat ini masih menjajah Palestina.
Bahkan Persaudaraan alumni 212 (PA 212) sampai melakukan aksi unjuk rasa pada senin (20/03) di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat Karna menolak kedatangan Israel
Namun ada juga yang tidak terlalu mempermasalahkan keikutsertaan Israel Ke Indonesia apalagi sampai memboikot karena secara aturan Israel memang lolos dengan jalur seleksi yang benar.
Penolakan terhadap Israel hanya akan menimbulkan kerugian bagi Indonesia. Indonesia kan dikecam oleh FIFA dan Negara-Negara lain karna hal ini. Bahkan konsekuensi besar yang harus diterima adalah bisa saja Indonesia akan dikeluarkan dari keanggotaan FIFA.
Jika hal ini terjadi otomatis orang orang yang terlibat langsung dalam dunia sepak bola banyak yang harus kehilangan mata pencahariannya. Lagipula seharusnya kita juga harus bisa membedakan mana politik dan mana olahraga.
Jangan sampai politik di bawa keranah olahraga. Jika politik dibawa keranah olahraga maka olahraga tidak lagi menjadi sarana hiburan melainkan penuh dengan ketegangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H